Analisis Budaya dan Keseimbangan Alam.

Alam indonesia secara geografis menbentuk relief dengan berbagai nilai dan makna khusus di dalamnya hal itu menjadi kondisi Indonesia menjadi sebuah bangsa yg memiliki keragaman budaya . Secara relief dalam sebuah bangsa terbentuknya nilai-nilai leluhur yg memiliki arti secara moral apabila kita memaknai keseimbangan alam

dalam bentuk sebuah ke arifan lokal yaitu tatanan nilai budaya leluhur yg perlu terjaga ke  exsistensiannya.

Kita mengenal mitologi Dewi Sri dewi pare orang sunda sering menyebutnya . Dewi Sri adalah sosok gambaran ke seimbangan alam Indonesia yg berwujud padi yg perlu kita lestarikan keberadaannya tentu nilai ke arifan sawah itu sndri akan berubah menjadi nilai ekonomis tinggi untuk di jadikan lahan terbuka di bangun perumahan, mall atau pabrik industri dimata manusia yg berpandangan keduniawin semata . Dengan sdikit pengaruh mitologi dewi Sri ini di tengah-tengah masyarakat keberadaan sawah akan di jujung tinggi dan di hormati yg memiliki nilai lebih bkn sekedar sumber pangan utama yg sebagian masyarakat indonesia mengkonsumsinya. maka dari itu sawah ini akan menjadi nilai leluhur dalam sebuah ke arifan lokal yg perlu di jagaa keberadaan sawah dari ancaman keserakahan manusia dalam pola fikir modernnya, justru pola fikir modern itu hanya menjadi sumber pemusnah ke arifan lokal bangsa ini yaitu nilai padi bkn sekedar panganan pokok tapi sebagai tumbuhan yg mencirikan tatar nusantara ini sebagai negara agraria.

Tradisi Nyalin Indung Pare sebuah budaya kearifan lokal yg perlu di jagaa disitu kita lihat ada nilai-nilai moral pesan tersirat untuk manusia dan alam . Dewi Sri menjadi simbol budaya untuk padi itu sndri sebuah mitologi Dewi yg berasal dari langit yg dulu nya adalah bidadari yg turun kebumi untuk menjaga tanaman bernama padi . Nilai dan norma terbentuk dalam tradisi nilai budaya dalam sebuah kearifan yg perlu di jagaa di mana Indonesia setiap wilayahnya dalam gambaran geografis ada nilai khusus dalam budaya itu sndri memiliki ciri masing-masing dengan relief yg begitu beragam di berbagai daerah . Konsep mitologi Dewi Sri dalam tradisi Nyalin Indung Pare yaitu memiliki nilai khusus tersendiri untuk orang sunda dimana alam yg sepatut nya di jaga sawah yg sepatutnya di lestarikan bkn untuk di rusak apalagi di jadikan nilai komersil dengan alasan tuntunan pembangunan tidak semestinya seperti itu yg melanggar ke seimbangan alam manusia dan alam itu sndri. 
Tidak aneh sosok Dewi Sri masih sangat kental kehadirannya dalam cerita rakyat atau sebuah mitologi yg menjadi tradisi orang sunda .Ke exstensian nilai adiluhung yg masih bertahan di tengah-tengah kemajuan zaman tidak menghilangkan nilai budaya , seperti trasidisi Nyalin Indung Pare mitologi Dewi Sri dalam pandangan ilmiah secara kajian ilmu sosiologi yg di kemukakam Aguste Comte yaitu adanya hukum 3 tahap yaitu dmn ketika masyarakat dalam kemajuan evolusioner umat manusia dari masa primitif hingga memasuki peradaban modern yg semakin menantang untuk mempertahankan nilai-nilai budaya . Simbol Dewi Sri menjadi nilai Teologis dalam salah satu hukum tiga tahap Aguste Comte yaitu dmn semua benda di dunia mempunyai jiwa karena adanya kekuataan gaib yg berada di luar manusia. Tahap fesitisme adalah sebuah tahap dari teologis yg mempunyai pandangan bahwa manusia mempercayai adanya roh dalam suatu benda. Nilai dari arti tersebut merujuk pda nilai tersirat bahwa ada nilai keseimbangan alam yg perlu di perhatikan oleh manusia sawah memberi kehidupan untuk tanaman padi sedangkan padi memberi kehidupan manusia dan mahluk lainnya seperti hewan menjadi mata rantai keseimbangan, jadi perlu lah kitaa berfikir secara rasional apabila menilai arti makna alam dan manusia . Alam yg memberikan dan manusia yg melestarikan dan menjaganya agar tidak rusak dan hilang. itu adalah sebuah konsep keseimbangan alam yg sesungguhnya cukup Dewi Sri yg menjadi nilai mitologi dalam cerita rakyat jngan sampai sawah dijadikan cerita rakyat untuk anak dan cucu kita yg nanti di gantikan deretan beton menjulang kelangit dan Sawah, Padi dan nilai Dewi Sri itu sndri akan menjadi dongeng dan benar-benar menjadi cerita rakyat . Tuhan menciptakan alam dan isinya untuk di jaga bukan untuk dirusak.

Permukaan bumi tidak menentukan kehidupan manusia, manusia lah yang mengubah permukaan bumi untuk meningkatkan kebutuhan hidupnya namun sesuatu yg buruk akn terjadi bila manusia merusak alam (John Perkins Marsh)
🌍🌳🌳🌳🎋🌴

#foto di ambil dari tradisi Nyalin Indung Pare .
#Saung Berem Abah u El Fauzan Budayawan Karawang. Rengasdengklok 09-September 2018.

Komentar

Postingan Populer