SOSIAL ANALISIS Dampak wabah Covid 19 terhadap pertentangan kelas di masyarakat.

Konsep masyarakat Indonesia tumbuh dari suatu proses perjalanan masa yang panjang oleh bentukan sejarah, keanekaragaman dan keseragaman tradisi, serta modernisasi untuk sampai pada keadaan seperti sekarang ini. Tentang hal itu, kajian tentang masyarakat Indonesia sudah banyak dilakukan oleh para ilmuan sosial. Pada masa kolonial ialah memperoleh pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi untuk berbagai kepentingan pemerintah jajahan, sedangkan dalam mengisi kemerdekaan ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan mendukung pembangunan melalui modernisasi masyarakat Indonesia.

Kehidupan sosial adalah interaksi individu, meliputi kehidupan bersama atau kedua-duanya itu merupakan kehidupan manusia, karena itu kehidupan sosial tidaklah statis, tetapi dipandang menurut prinsip pendekatan baru bahwa masyarakat itu sesuatu yang dinamis. Kehidupan sosial berlangsung didalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Menurut konsep sistem sosial, kehidupan sosial itu harus dipandang sebagai suatu sistem yaitu sistem sosial, yakni suatu totalitas diri bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan, pengaruh-mempengaruhi yang berada dalam suatu kesatuan. Sudah tentu yang dimaksud dengan bagian atau unsur itu ialah unsur-unsur dari kehidupan sosial yang lazim disebut masyarakat . Apabila kehidupan sosial atau masyarakat pun dapat disebut sistem sosial. Kehidupan sosial ialah kehidupan bersama manusia, atau kesatuan manusia yang hidup bersama dalam pergaulan , sehingga kehidupan sosial menurut Firth (Komara,1998:12) di tandai oleh : (1) adanya manusia hidup bersama ; (2) manusia tersebut bergaul dan hidup bersama dalam waktu yang lama dan terjadi adaptasi dan perorganisasian perilaku yang munculnya suatu perasaan sebagai kesatuan; (3) adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan akhirnya menjadi ; (4) sistem kehidupan bersama. Dalam setiap masyarakat ada sesuatu yang paling tinggi, paling berharga, paling memiliki nilai, dan nilai-nilai lainnya. Hal tersebut menjadikan masyarakat berada dalam posisi-posisi tertentu sesuai dengan hal itu. Jika suatu masyarakat menganggap tanah sebagai sesuatu paling tinggi nilainya, maka siapa siapa yang memiliki tanah yang paling banyak atau luas berarti berada pada urutan paling atas dalam masyarakat. Jika dalam masyarakat yang paling berharga adalah harta, maka siapa saja yang hartanya paling banyak berarti dia menempati urutan paling atas, demikian juga dengan yang lain-lain.

    Penghargaan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap paling tinggi tersebut menempatkan masyarakat itu pada posisi – posisi tertentu secara bertingkat. Kondisi ini terjadi dalam bentuk startifikasi.  Startifikasi sosial sendiri yaitu pembedaan masyarakat atau penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Diantaranya meliputi Ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan. Wabah covid 19 ini masyarakat mengalami kekhawatiran dalam kondisi ekonomi yang carut marut karena dampaknya bisa menyebakan kekacauan sosial dimana Virus ini membatasi masyarakat dalam mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Pertentangan dua kelas miskin dan kaya ini selalu menyebabkan konflik sosial dimasyarakat jauh sebelum Covid 19 menjadi wabah dinegeri ini pertentangan kelas menjadi persoalan bagi pemerintah Indonesia. Sering faktor tingkatan secara startifikasi yang di golongkan dalam bentuk kekayaan menjadi dominasi terhadap masyarakat miskin, secara sosial kehidupan masyarakat menengah kebawah ini selalu dimonopoli bahkan tak jarang sering kali mengalami kesulitan. Dampak terburuk dari virus Covid 19 ini dimana pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial atau bahkan yang lebih jauh yaitu lockdown yang dikhawatirkan jika pemerintah tidak tepat mebuat kebijakan ini maka akan lahir dampak kekacauan dimasyarakat yaitu chaos atau kejadian huru-hara dalam masyarakat akan timbul karena yang didasari yaitu faktor ekonomi yang dibutuhkan.     

Konflik antar kelas sosial muncul antara dua individu atau kelompok dengan starta berbeda . Seperti halnya dampak covid 19  yang akan menimbulkan pertentangan sosial bagi masyarakat kaya dan miskin apabila pemerintah tidak tepat membuat kebijakan. Jika hal ini terus dibiarkan maka revolusi sosial akan terjadi dampaknya akan meluas dimasyarakat yaitu perubahan masyarakat dimana para kelas bawah akan melakukan reformasi sosial di tengah-tengah wabah yang berlangsung. ita akan selalu belajar dari sebuah sejarah apakah pandemi global Covid 19 akan memunculkan paradigma baru mengenai keadilan sosial yang bisa mengubah tatatnan dunia baru seperti pasca Depresi besar ekonomi tahun 1929, perang dunia ke 2, bubarnya Uni soviet 1991 , dan serangan WTC 11 september 2001, bahkan menunjukan betapa rentanya sebuah negara berkembang yang masih belum mandiri dari dampak epidemi global seperti ini.

    Kondisi masyarakat yang chaos akibat dampak dari Covid 19 ini akibat dari pertengtangan kelas masyarakat kaya dan miskin dalam daruta ekonomi maka negara yang belum bisa mandiri dan memulihkan ekonominya akan mudah dijadikan alat para elite ketika sasaran ekonomi chaos negara kacau balau ini akan dijadikan kesempatan untuk masuk para kaum borjuis mengembangkan taktiknya dengan cara memberikan modal namun disisi lain menjadi rentenir secara legalitas dan formalis yang siap mnyerap keuntungan sebesar-besarnya bagi negara yang berkembang dengan sumber daya alam yang paling utama tujuannya untuk di exploitasi namun tujuannya bukan untuk rakyat akan tetapi untuk para investor asing. Inilah perwujudan konteksasi dimana kerentanan negeri yang belum sepenuhnya mandiri dan berdikari. Rakyat semakin terkena dampaknya dari pengaruh ekonomi yang hancur akibat dari wabah pandemi covid 19 bukannya kesehatan yang terancam akan tetapi secara sosial akan menimbulkan konflik dan pertengan antara dua kelompok masyarakat ini.

    Jika wabah ini semakin menjadi ancaman manusia dan menimbulkan masalah sosial bukan hanya kematian yang disebakan virus Covid 19 yang timbul dimasyarakat akan tetapi muncul sebuah Suicide yaitu dimana kondisi masyarakat terserang psikiloginya (bunuh diri) ini dikemukakan oleh pemikiran ilmiah  Emile Durkheim dimana teori  bunuh diri ini lahir diperoleh akibat bedasarkan korelasi antara integrasi dan bunuh diri. Apabila integrasi kuat , bunuh diri lemah. Sebaiknya integrasi lemah, angka bunuh diri semakin tinggi. 

     Untuk itu bagaimana sikap masyarakat dalam mengatasi pandemi cobid 19 ini yaitu tetap tenang dan ikuti selalu aturan atau kebijakan pemerintah, kuatkan lagi nilai persatuan secara sosial yaitu saling perduli dan merangkul antara masyarakat kaya dan miskin dalam bentuk harta ataupun berbagi pengetahuan tentang cara penanggulangi covid 19 supaya masyarakat tetap tenang dan jangan panik . Kuat kan integrasi antara manusia dan Tuhan dimana dalam sisi spritual perlu mendekatkan diri pada maha pencipta agar kita terhindar dari hak yang tidak diinginkan dalam bentuk perwujudan beribadah berdoa bersama-sama untuk memerkuat diri dan menanamkan jiwa spritual yang kuat pada diri masing-masing agar terciptanya benteng rohani yang percaya akan hukum Tuhan. Seperti yang dicetuskan Aguste Comte dalam teorinya 3 tahap perkembangan manusia yaitu salah satunya adalah tahap metafisik merupakan tahap transisi teologis menuju positivis . Tahap ini ditandai dengan kepercayaan terhadap hukum Tuhan yang di seimbangkan dengn fikiran manusia. Hukum Tuhan yang terjadi ditengah-tengah peradaban manusia adalah hasil dari buah manusia terhadap alam ini yaitu sering kali lalai terhadap lingkungan dimana gejala sosial menuntut manusia menjadi rakus dan perusak manusia menimbulkan konflik bukan hanya manusia antara manusia akan tetapi manusia dengan mahluk lainnya seperti hewan dan tumbuhan yang banyak kehilangan ekosistemnya akibat dari exploitasi manusia yang berlebihan dampaknya adalah kerusakan dan merugikan manusia itu sendiri yaitu terjadi sebuah bencana, salah satunya adalah bencana global covid 19 yang menyerang seluruh negara di bumi ini. Kita lihat dalam konteks al-quran bagaimana secara islami manusia sering kali merusak tanpa ia sadari yang sudah diterangkan dalam al-quran surat a-ruum yaitu

     “ Telah nampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,       supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, (agar mereka kembali kejalan yang benar). Q.S.A-Ruum ayat 41.

      Dari sini kita bisa merenungi bagaimana arti dari surat a-ruum ayat 41 ini menjelaskan kerusakan yang disebabkan oleh manusia tanpa sadar manusia ini sering kali menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri dengan cara mengexploitasi alam yang berlebihan  sehingga terkadang teguran sang maha kuasa itu hadir lewat bencana untuk menyadarkan manusia. Di benarkan menurut teorinya Adam Smith bahwa sanya manusia bisa mnejadi serigala untuk manusia yang lainnya Homo Homini Lupus tak ubahnya predator yang siap melahap apapun sebagai mahluk omnivora sehingga dialam ini manusia yang berakal sekaligus bisa menghancurkan alam raya ini. Maka dari itu sering kali bencana muncul untuk menyadarkan manusia. Dari wabah covid 19 ini kita belajar secara sosial, spritual dan secara alamiah. Dimana secara sosial kita ini harus bisa saling menjaga sikap integrasi dalam masyarakat yaitu dengan cara saling menghormati, menolong dan menghargai tanpa memandang dari kelas mana dia berasal, dari suku mana, ras atau agama mana konsep multikulturalisme harus ditanamkan di tengah-tengah masyarakat supaya masyarakat ini semakin erat dalam hubungan sosial sehingga konflikpun akan jauh menghampiri jika masyarakat sudah kuat dalam integrasinya. Yang kedua secara spritual yaitu sebagai manusia yang beragama dan tentunya bertuhan makan tentunya kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan yang selalu bersujud dan merenungi setiap prbuatan yang kita lakukan di setiap harinya menjadi manusia bijak yaitu dimana tau perkara baik dan buruk sehingga takut untuk membuat kesalahan dimana faktor utamanya yaitu takut atas hukum Tuhan didunia ataupun di akhirat kelak. Yang ketiga yaitu secara alamiah kita hidup dibumi ini bukan hanya manusia yang tinggal akan tetapi ada mahluk lainnya bagaimana manusia ini sebagai mahluk yang berakal akan tetapi selalu didominasi leh nafsu naulrinya ingin puas manusia tak jarang merusak lingkungan, dari hal ini kita harus belajar dibumi ini kita harus menjaga alam ini merawat ekosistem supaya tentap terjaga secara konservasi tumbuhan dan hewan kita lindungi janganlah menjadi predator yang rakus makan makanan yang secukupnya yang ada dialam ini jangan sesekali memakan hewan yang tak lazim yang justru menimbulkan wabah penyakit dan masalah bagi manusia itu sendiri. Maka tak perlu menunggu virus baru untuk membuat kita sadar telah melukai alam dengan segala keserakahan kita. Saatnya introspeksi dan mulai menghentikan produksi emisi atau mencari cara baru mengurangi lajunya, dengan keputusan politik yang mendukung inovasi yang lebih ramah terhadap alam. Tak hanya itu, setiap individu juga mesti mengubah gaya hidup. Saatnya kita lockdown  keinginan dan hanya membuat aktivitas yang mencukupi kebutuhan, seminimal mungkin. Seperti kata Mahatma Gandhi: "Bumi cukup menyediakan kebutuhan kita, tapi tak akan sanggup memenuhi keserakahan manusia."

    Ada satu queto yang harus kita refleksikan pada alamiah fikiran kita dari seorang filsup Prancis dimana kita sebagai manusia perlu bijak dalam melihat kodisi sosial dalam sikap kita berbicara ataupun bersikap lainnya, apalagi jika kondisi sosial sedang terjadi masalah seperti wabah covid 19 yang melanda masyarakat dunia ini perlunya kita tetap tenang  dan selalu menganalisis secara bijak kondisi dan situasi lingkungan disekitar tempat kita tinggal.

`
Opini bisa menimbulkan lebih banyak masalah di atas bumi dari wabah dan gempa”

_____ Voltaire

 Penulis

Fauzi Ahmad

Sumber

Prof . Dr. Endang Komara, M.Si Teori Sosiologi dan Antropologi

Selamat Triyono dan Hermanto Sosiologi kelas XI SMA/MA

Suranto, Diatmika Wijayanti, dan Widyabakti Hesti Kawedhar Sosiologi Kelas X SMA/SMA

Majalah Forest Diggest Virus Corona: Buah Manusia merusak bumi