MENGUNGKAP SEJARAH KERAJAAN PERTAMA DI NUSANTARA ADA DI TANAH SUNDA.
MENGUNGKAP
SEJARAH KERAJAAN PERTAMA DI NUSANTARA ADA DI TANAH SUNDA.
Gunung
Sangka Buana
1291 mdpl sebagai pusat perdaban Karawang
A. Silsilah
Kerajaan di Tanah Sunda Abad 1 Masehi Sampai Abad Pertengahan 14/15 Masehi.
Kerajaan Kuta Tambaga diperkirakan berdiri
pada abad 1 masehi dengan pendirinya Aki Lutung yang berpusat di Karawang,
kerajaan ini di asumsikan sebagai kerajaan tertua di Nusantara dan wilayah
Sunda ,di bandingkan dengan kerjaan Salakanagara yang diperkirakan berdiri pada
abad ke 2 yang didirikan oleh Aki Tirem yang dianggap sebagai leluhur raja-raja
Sunda dan yang menjadikan Dewawarman I
sebagai raja pertama Kerajaan Salaka Nagara .Raja pelarian dari India yang
dinikahkan oleh Aki Tirem dengan putrinya Nyi Pohaci dan diangkatlah Dewarman I
sebagai raja di kerajaan Salakanagara,Kerajaan Salakanagara berada disekitar
Banten, Adapun kerajaan lain yang berdiri di abad ke 2 yaitu Kerajaan Agrabintapura adalah monarki yang pernah ada dalam sejarah kerajaan
Tatar Pasundan di Nusantara yang didirikan oleh Prabu Swetalimansakti, adik
kandung Prabu Dewawarman Raja Salakanagara abad ke 2 masehi. Kerajaan ini
sejaman dengan Aki Sugiwanca dari Kerajaan
Jampang Manggung yang tak lain adalah
adik kandung Aki Tirem leluhur raja-raja Sunda yang pertama kali mendirikan
kerajaan Sunda di Pulosari Banten abad ke 2 masehi. Kerajaan ini terletak di
Kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan.Konon masih ada kerajaan yang berdiri di abad ke 2 ditanah Sunda yaitu
kerajaan Pasir Sagara sebuah kerajaan yang berpusat diwilayah Bekasi namun
bukti kerajaan ini masih di perdebatkan apakah kerajaan Pasir Sagara
adalah bagian dari kerajaan Kuta Tambaga
atau kerajaan yang berdiri sendiri perlu adanya penelitian untuk membuktikan
literature sejarah yang sebenarnya banyak bukti artepak di temukan di situs
buni disekitar Babelan Kabupaten Bekasi
yang membuktikan bahwa adanya peradaban tua di daerah Bekasi namun ini
belum cukup kuat untuk membuktikan berdirinya Kerajaan Pasir Sagara di wilayah
Bekasi. Sebelum dikenal sebagai daerah sendiri Bekasi adalah bagian dari
Karawang karena Karawang pada zaman peradaban kerajaan wilayah Karawang sangat
luas mencakup Subang,Purwakrta dan Bekasi. Di abad ke 3 sampai abad 7 masehi Kerajaan
Taruma Negara berdiri tahun 348-666 yang didirikan oleh Jaya
Singawarman/Dewarman IX (358-382 M)yang memindahkan kerajaanya dari Rajatapura
ke Tarumanegara sekaligus mendirikan kerajaan baru sehingga Salaka Nagara
berubah statusnya menjadi kerajaan bawahan Tarumanagara .Dan dipindahkan lagi pusat kerajaanya pada tahun 395
masehi oleh raja ke 3 Purnawarman
sebagai raja tersohor di Kerajaan Tarumanagara dikala itu , memindahkan dari
Tarumanagara ke wilayah Sundapura yaitu Karawang-Bekasi. Bersamaan dengan masa
kerjaan Tarumanagara berdiri juga kerajaan Kendan yang didirikan Manikmaya
merupakan kerajaan kecil yang berkuasa di Galuh disekitar Ciamis sekarang .
Meski kecil , peranan Kendan amat penting karena keturunannya diperkirakan
menjadi leluhur raja-raja besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Diantaranya
Galuh, Panjalu dan Sumedang di Jawa Barat serta Kalingga dan Medangjati di Jawa
Tengah.Di abad ke7 berdiri Kerajaan Sunda Sembawa/Sundapura sebuah kerajaan
yang berdiri setelah raja Tarumanagara ke erakhXIII memindahkan pusat kerajaan
Tarumanagara ke Pakuan sekitar Bogor sekarang . Dan menyatakan berakhirnya
kekuasaan Tarumanagara dan berdirinya kerajaan baru Sunda Sembawa yang kemudian
disebut Sebagai kerajaan Sunda yang diperkirakan berdiri tahun 669-891 masehi
yang menjadi raja pertama adalah Tarusbawa/Tohaan Sunda. Kerajaan Galuh berdiri
abad 7 sezaman dengan kerajaan Sunda Sembawa .Didirikan oleh Wrektikandayun
melalui sebuah perundingan dengan Tarusbawa raja Sunda Sambawa, hasilnya raja
Sunda itu menyetujui pembagian bekas wilayah kekuasaan Tarumanagara. Pada abad
ke8 tepatnya tahun 813 masehi kerajaan Sunda Sembawa dan Galuh menyatu membentuk kerajan baru yaitu
kerajaan Sunda-Galuh dengan raja pertama Prabu Gajah kulon/Rakyan Wuwus .namun
kerajaan ini sempat terpisah dibagi dua wilayah utara dan selatan yang dibatasi
sungai citarum sebagai pembatasnya dibagian utara kerajaan Sunda pada tahun
1475-1482 yang dipimpin oleh raja Prabu Susuk Tunggal / Dewatmaka , sedangkan
kerajaan Galuh yang berada di selatan dipimpin oleh seorang raja Prabu Dewa
Niskala/ Ninggarkencana pada tahun 1474-1482. Namun kerajaan ini diakhir abad
ke 14 kembali bersatu saat pemerintahan Jayadewata , Putra Dewa Niskala . Hal
ini terjadi, karena setelah kejatuhan prabu Kertabumi (Brawijaya V) Raja
majapahit , banyak kerabat keratin Majapahit yang mengungsi kebarat.Dalam
beberapa literature Sunda masa pemerintahan Susuktunggal dan Dewa Niskala
sering tidak disebutkan . Pertama karena keduanyaa hanya menjadi raja wilayah
setingkat raja muda diwilayah masing-masih , bukan setingkat Maharaja. Kedua
karena skandal yang dilakukan oleh Dewa Niskala . Sehingga sering disebutkan
setelah masa pemerintahan Wastu kencana , langsung berlanjut kemasa
Pemerintahan Prabu Silihwangi Kerajaan Padjajaran. Jadi dapat diperkirakan
kerajan Sunda dan Galuh berdiri dan berakhir pada abad ke 7-15 masehi.
Berlanjut setelah runtuhnya kerajaan Sunda-Galuh berdiri sebuah kerajaan yang
berpusat di pakuan sekitar bogor sebuah kerajaan yang tersohor di tanah sunda
kala itu yaitu kerajaan padjajaran yang rajanya Sribaduga Maharaja Prabu
Dewapranata/Prabu Jaya Dewata/Prabu Silihwangi .berdiri kerajaan Padjajaran
diperkirakan 1475/1482 sekitar abad ke 15 masehi. Nama raja padjajaran Prabu Silih wangi yang
Melegenda sebagai seorang raja yang arif dan sakti mandraguna terkenal seantero
wilayah Sunda. Namun masih belum jelas literature tentang nama raja padjajaran
, apakah nama Silih wangi itu sebagai Nama Gelar untuk raja Padjajaran seperti
kerajaan Salaka Nagara terdahulu semua raja bernamakan Dewawarman ataukah
memang nama asli seorang raja butuh penelitian lagi demi membenarkan sebuah sejarah
terdahulu. Dan yang belum terpecahkan tahun berapakah kerajaan padjajaran
runtuh menurut mitologi sunda kerajaan padjajaran tidak runtuh melainkan
nghayang ( menghilang) dan rajanya Prabu Silih wangi Moksa di ketahui moksanya
Prabu Silihwangi berada diwilayah hutan sancang garut , Prabu silihwangi moksa
menjadi Maung (harimau) akibat menghindari perperangan dengan anaknya raden
Kian santang yang memaksa Prabu Silihwangi untuk memeluk islam dan guna
mempertahankan keyakinannya dan menghindari peperangan dengan putranya prabu
silihwangi dan para tentaranya ngahiyang (mehilang) ,Kian santang sendiri putra dari Subanglarang yang beragama muslim
istri prabu Silihwangi yang pernikahannya yang ke 2. Namun mitologi
Prabusilihwangi dan kerajaan padjajaran itu menghilang dengan cara gaib
terbantahkan karena adanya penelitian tentang reruntuhan Kerajaan Padjajaran di
Pasir Puntang daerah bebatuan krash sejumlah arkeolog menyakini diwilayah Pasir
Putang adalah lokasi kerajaan Padjajaran di buktikan lagi diperkuat catatan
raja terakhir padjajaran yaitu Raga Mulya/Prabu Surya Kencana/ Pucuk Umun
Pulasari (1567-1567) Memerintah dari Pulasari, Pandeglang, setelah Kraton
Pakuan dan bentengnya jatuh ketangan Belanda. Kekuasaan Padjajaran berakhir
saat Banten berhasil menghancurkan istana Pakuan dan membawa Palangka Sriman
Sriwicana, tempat duduk seorang raja Padjajaran dinobatkan , dari pakuan ke
istana Surasowan di Banten. Dengan dibawanya batu penobatan tersebut ke Banten
, Padjajaran tidak bisa lagi menobatkan raja baru. Sebelum menanggalkan
tanda-tanda kebesaraannya dan mengasingkan diri lebih jauh ke barat , ke ujung
Kulon ,hk dia menyerahkan mahkotanya Prabu Geusan Ulun, Penguasa Sumedang
Larang , putera Pangeran Santri dan ratu Pucuk Umum sebagai pertanda penerus kekuasaan
raja-raja Sunda-Galuh . Keturunan Surya Kencana / Pucuk Umun Pulasari dan
pengikutnya inilah yang dianggap sebagai orang Baduy Banten sebagai leluhur
mereka. Jadi dapat diperkirakan kerajaan padjajaran berdiri dari tahun
1475/1482-1579 masehi sekitar abad ke 14-16 M. Masih banyak lagi
kerajaan-kerajaan yang berada ditanah sunda
dari abad 1 sampai era kolonialsime yang menandakan kerajaan di
nusantara mulai berakhir. Dan mohon maaf penulis tidak bisa menjelaskan satu
persatunya diartikel ini mungkin bisa dijelaskan oleh penulis diartikel lain.
Pasir
putang penurut para arkeolog hasil
penelitianya bahwa pasir putang adalah situs reruntuhan kerajaan
Padjajaran yang berupa batuan krash.
B. Kerajaan
Kuta Tambaga di Asumsikan Sebagai Kerajaan Pertama di Tanah Sunda dan Nusantara
di Awal Abad 1 Masehi
Informasi yang memberitakan perjalanan
sejarah wilayah Karawang selatan dari periode yang paling tua berasal dari
tradisi pantun.Dalam pantun Sunda berjudul
Ngadeugna Negara Pajajaran dan Pakujajar Bekah kembang diberitakan bahwa
disana pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kuta Tambaga . Eksitensi Kerajaan
Kuta Tambaga Juga tercatat dalam pantun Budak Pamalang.Meskipun kebenenaran tentang Kerajaan Kuta Tambaga
masih perlu diteliti tetapi dugaan sementara menunjukan bahwa kerajaan ini
diperkirakan sebagai kerajaan pertama diwilayah Sunda sebelum adanya
Salakanegara.
Makam Uyut Panjang di kompleks pemakaman Langlabuana di puncak Gunung Sangka buana
konon di makam ini adalah makam penduduk asli dan pertama diperadaban
awal Karawang
Menurut tradisi pantun ,sejarah Kuta Tambaga
diawali dari Hulu Cipamingkis.Pada periode waktu sangat tua, di hulu Cipamingkis terdapat sebuah
pemukiman kecil (babakan) yang dibuat oleh seorang leluhur Sunda yang disebut
dengan sebutan Ki Lutung (aki Balangantrang) . Selanjutnya Ki Lutung mendirikan
dayeuh , pura, atau kota Cipamingkis . ki Lutung memiliki keahlian maritim yang
sangat luar biasa , karena ketambias lama di lautan. Dengan pengalamannya itu
dia kemudian mendirikan pelabuhan besar di tempat yang kelak dikenal dengan
sebutan Rawa Gede Bekasi dan Karawang karena dulu wilayah Bekasi masuk dibagian
wilayah Karawang ,karena wilayah Karawang yang begituh luas. Dari pelabuhan
itu kapal –kapalnya mengarungi samudera
.Apakah pelabuhan tersebut yang dikenal
dengan konying (dalam berita cina itu artinya karawang) atau bukan , masih
perlu penelitian . Hanya saja informasi pelabuhan internasional dari pantun
tersebut adalah satu-satunya sumber lokal dapat mendukung Konying yang
dicetuskan O.W Wolter.
Pada generasi kelima keturunan Ki Lutung,
Kuta Tambaga dipimpin Ratu Arum Sagara , Sedangkan sejumlah nama pejabat lainya
adalah Baung Rancah , Sengalandepan, Jambalanang , Rerak Rahong, Barojagang dan
bagus Jalakencana. Pada suatu hari datanglah ke Kuta Tambaga seorang lelaki
bernama wangsa Damba yang digambarkan sebagai seorang keeling (India) dari
kerajaan Talaga Barat (Tarumanegara-Jayasinghapura?).Wangsa Damba jatuh cinta
pada Arum Sugara.Dia kemudian memperdaya
suami Arum Sugara hingga mati diSungai
Cibeet (sungai yang ada didaerah Karawang selain sungai Citarum). Setelah itu
Wangsa Damba diburu oleh orang-orang Kuta Tambaga, tapi berhasil melarikan diri
dan meminta bantuan orang-orang sebangsanya yang berdiam di Pelabuhan
kalapa (Tarumanegara/Sundapura?). Tapi
kaumnya (India) menolak untuk membantu Karena
hal itu dianggap bakal
menimbulkan permusuhan dengan bangsa
Sunda. Akhirnya Wangsa Damba mencari cara lain. Dia lalu menyamar sebagai raja
dari Tanah Barata (India) , yang bermaksud melamar Puteri Arum Sugara. Tapi karena
Arum Sugara dan yang lainnya curiga maka dicarilah cara untuk menolak lamaran
itu. Seorang mantra karang (pejabat pengurus istana) bernama Bagus Jalakencana
kemudian pergi kepangkalan tempat perahu Wangsa Damba berlabuh, dan kemudian
menenggelamkan kapal rombongan wangsa Damba.Jejak tiang kapalnya terdapat di
Rawa Tambaga Bekasi.
Konon pangkalan tempat
perahu Wangsa Damba berlabuh berada di pertemuan sungai Cikeas dan Cilingsir
dahulu.Setelah itu terjadilah keributan hingga mengakibatkan kalahnya Wangsa
damba. Setelah peristiwa itu terjadi sebuah peristiwa dahsyatnya dimana
kerajaan Kuta Tambaga dikabarkan menghilang dan para penghuninya berpindah
mendirikan sebuah kota kea rah girang Cipamingkis yang lebih tinggi dan aman
yang disebut Dayeuh (daerah) Cipamingkis.
Sementara itu wilayah Kuta Tambaga dan sekitarnya menjadi telaga yang sangat
luas selama ratusan tahun , sebelum akhirnya surut sedikit demi sedikit menjadi
rawa-rawa luas (Rawa Gede) sampai akhirnya jadi daratan kembali seperti semula.
Namun pantun dinilai tidak dapat menjadi
referensi historis dan memerlukan pengkajian lebih serius , tetapi informasi
dan tradisi pantun cukup menarik. Lokasi Kuta Tambaga yang berada di hilireun Cipamingkis sejauh ini belum dipastikan
keberadaannya, tetapi ada indikasi berlokasi di Kawasan Pasir Puntang-Pangkalan
, perbatasan Bekasi dan Karawang. Dalam cerita rakyat, kawasan Pasir Puntang
dikenal sebagai sebuah wilayah kuno dengan mitos pusat kerajaan Sunda dan Leuit
Salawe Jajar.Di sana juga terdapat jejak-jejak peninggalan kuno berupa bebatuan berundak menyerupai pondasi
bangunan dan sebuah petilasan tua yang
disebut Eyang Pasir Putang. Daerah tersebut juga memenuhi kriteria kosmologi
Sunda biasanya di kelilingi dua sungai besar , Cibeet dan Cipamingkis yang
kemudian disatukan oleh sungai Kancah
Nangkub. Sebagai orang menganggap Pasir Puntang sebagai Jangkar Sanggabuana.
Sungai Cibeet salah satu sungai tertua di
Karawang dimasa Kerajaan Kuta Tambaga
Informasi lain tentang berubahnya
wilayah Kuta Tambaga menjadi rawa-rawa
juga hanya cocok diterapkan pada wilayah Karawang dan Bekasi yang secara topografi
kedua wilayah tersebut berupa rawa-rawa . walaupun perubahan wilayahnya tak
dijelaskan secara detail tetapi merangkum pandangan masyarakat Sunda kuno
tentang adanya bencana alam yang pernah melanda karawang. Sehingga merubah
wilayah Karawang yang awalnya daratan menjadi rawa-rawa.Peristiwa tersebut
nampaknya memiliki kaitan dengan meletusnya Gunung Krakatau purba yang pernah
terjadi pada abad 4-5 M yang menimbulkan tsunami dahsyat di pesisir Utara Jawa
Barat.
Situs batu berdiri menandakan bukti salah
satu kerajaan Kuta Tambaga (Megalitikum)
Kuta Tambaga disebutkan sudah menjalin
komunikasi dengan bangsa India (Wangsa Damba) .Sementara itu orang India dalam
jumlah besar dikabarkan berada di Pelabuhan Kalapa. Hal ini memberi gambaran bahwa Kuta Tambaga pada
generasi kelima sezaman dengan Tarumanegara .Letusan gunung Krakatau yang
mengubah Karawang jadi rawa-rawa menurut sebagian orang juga terjadi ketika
masa Tarumanegara , yang membuat ibukota dipindahkan seperti analisa teks
Prasasti juru Pangamabat .Sedangkan teks pantun yang menceritakan Sasakala
Burung Baka dan keluarga raja Bakasida mendekatkan pandangan budayawan lokal Rakean Minda Kalangan serta
Prof.Ekadjadi bahwa tafisiran Poerbacaraka terhadap nama Candrabagha sebagai
asal-usul nama Bekasi perlu dikaji ulang. Menurut cerita , nama bekasi atau Bakasi (Baccasie) dapat
dihubungkan pada dongeng Raja Bakasida yang meneruskan penerus Kerajaan Kuta
tambaga yang berpusat di Bekasi, yang dalam Teks Wangsakerta disebut Sagara
Pasir.
Kerajaan Kuta Tambaga juga menjadi salah satu
kerajaan yang disebutkan dalam Pantun Budak Pamalang, hanya saja dalam pantun
corak Parahyangan tersebut periodesasinya lebih muda yakni masa Kerajaan
Pajajaran berpusat di Pakuan . Disebutkan bahwa Kuta Tambaga merupakan kerajaan
tetangga Nusa Bali , sebuah kerajaan yang dikelilingi pegunungan dan hanya
dipisahkan oleh hutan dengan Kuta Tambaga . Cerita Budak Pamalang berkisah bahwa kuta Tambaga merupakan sebuah
kerajaan besar yang memiliki tujuh lapis kuta atau tembok pertahanan .
Negaranya makmur dan maju menunjukan sudah memiliki kebudayaan tinggi termasuk
teknologi pengolahan batu logam.
Berdasarkan
cerita rakyat, di Karawang Selatan memang pernah berdiri sebuah kerajaan besar,
tetapi lolos dari radar sejarah dan lokasinya belum diketahui.Hal itu juga
mendasari banyaknya jejak arkeologi seperti prasasti, arca, ekopak dan
peninggalan sejarah lainnya yg bertebaran di Karawang selatan, termasuk di
Telukjambe dan Karawang Barat.
Peradaban
kita dibangun oleh para leluhur kita sendiri, kawan, dan bukan oleh bangsa
deungeun termasuk dari Tanah Barata.Mereka hanya meng-akulturasi- saja sehingga
budaya lokal jadi lebih kaya dan berwarnaSayang keberadaannya memang masih
diperdebatkan, karena peninggalannya tak ada yang dalam bentuk
prasasti.Peninggalannya hanya berupa cerita Pantun.Bagaimanapun, keberadaan
kerajaan ini patut dijadikan catatan dalam perjalanan sejarah Indonesia,
apalagi jika kita ingin menjawab pertanyaan mengenai kerajaan tertua di
Indonesia.
Terimakasih semoga bermanfaat !!!
Sumber:
Buku Membokar Sejarah Karawang karya Asep R Sundapura
Buku Membokar Sejarah Karawang karya Asep R Sundapura
http://www.wikipedia.com/silsilahkerajaandiJawaBarat.
menguaksejarahnusantara.blogspot.co.id/
http://kangfauziahmad18.blogspot.co.id/
Refetensi yg bermanfaat dan kita wajib menjaga semua peninggalan sejarah untuk generasi penerus
BalasHapusMantap
BalasHapusKarawang pangkal perjuangan menuju gerbang kemerdekaan hingga terbentuklah NKRI kini
BalasHapusputra pebayuran, kampung sayuran mah kedah jempolan.
BalasHapussuatu hari nanti, saya akan kembali dan menyebar manfaat bagi kampung halaman.
Aamiin... Insha Alloh...
Alhamdulilah iya kang amiiin haturnuhun
Hapus