KERAJAAN PASIR SAGARA PERADABAN PERTAMA DI BEKASI PADA ABAD KE 2 MASEHI



KERAJAAN PASIR SAGARA PERADABAN  PERTAMA DI BEKASI PADA ABAD KE 2 MASEHI
 



Hasil penemuan artepak zaman neolitikum di situs Buni


Bekasi, kota penyangga ibukota yang mungkin tak banyak orang yang tahu. Bahkan tak sedikit orang rantau ketika pulang ke kampung halamannya pasti tetap saja menyebut kota ini sebagai Jakarta. Padahal jelas-jelas, Bekasi dan Jakarta itu berbeda.Bekasi secara administratif sudah masuk wilayah propinsi Jawa Barat meski tak sedikit kegiatan di wilayah tersebut yang turut menyokong kegiatan yang ada di Ibukota Indonesia itu. Kota ini berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar keempat di Indonesia. Saat ini Bekasi berkembang menjadi kawasan sentra industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban.Selain itu, ternyata Bekasi juga banyak menyimpan misteri sejarah yang bahkan beberapa di antaranya masih menjadi penelitian bagi beberapa antropolog dan ahli sejarah. Kali ini saya ingin mengulas peradaban pertama yang ada di Bekasi yaitu Kerajaan Pasir Sagara

A.    Asal-usul Nama Bekasi Secara Filologis .
.           Bekasi bukan kota sembarangan. Nama kota ini tercatat dalam sejarah melalui prasasti tugu tulis peninggalan Kerajaan Tarumanagara.Konon, Bekasi merupakan salah satu wilayah kekuasaan dari kerajaan Hindu beraliran Wisnu yang pernah berkuasa sekitar abad ke-4 s/d 7M di nusantara. Hal ini dibuktikan dari adanya peninggalan Prasasti Tugu. Prasasti tersebut ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi
Asal-usul nama Bekasi secara filologis berasal dari candrabhaga. Candra berarti bulan atau sasi dalam bahasa Jawa Kuno.Dan bhaga berarti bagian.Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan.
Pelafalan kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi.Namun dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi. Dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie.Di Stasiun Kereta Api Lemahabang pun pernah ditemukan plang nama Bacassie. Dan seiring waktu, kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai sekarang.

            Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanagara, diperintahkan penggalian 2 sungai untuk kebutuhan irigasi.Dua Sungai itu yakni Sungai Candrabhaga (Kali Bekasi) dan Sungai Gomati.Candrabhaga dan Gomati adalah 2 sungai yang terkenal di Tanah Hindu, India.Penggalian 2 sungai ini mengindikasikan mulai dibukanya lahan pertanian yang subur di daerah ini.Selain itu, tujuan penggalian adalah mengalirkan air sungai tersebut ke laut, setelah melewati istana kerajaannya.Penggalian dilakukan pada tahun ke-22 masa pemerintahan Raja Purnawarman bulan phalguna dan caitra, bertepatan dengan bulan Februari dan April menurut perhitungan tahun Masehi.Panjang galian 6.122 tumbak atau 11 kilometer.Diduga, saluran itu dibuat untuk mengatasi banjir yang selalu melanda daerah pertanian setiap kali hujan paling lebat melanda tanah Jawa Barat di bulan Januari dan Februari. Acara selamatan dan syukuran pun digelar para brahmana disertai pemberian hadiah berupa 1.000 ekor sapi.Tak cuma Tarumanagara, sejumlah kerajaan lain juga pernah menjadikan Bekasi sebagai wilayahnya. Misalnya Padjajaran, Sumedanglarang (bagian dari Kerajaan Mataram), dan Jayakarta. Ada 1 lagi nama kerajayaan yang dipercaya pernah memerintah Bekasi, yakni Segara Pasir.Dipercaya, Kerajaan Segara Pasir inilah yang pertama ada di Bekasi. Jauh sebelum Kerajaan Tarumanagara.Saat ini prasasti itu disimpan di Museum Sejarah Jakarta, isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22 di masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau. Sungai Gomati dan Candrabaga yang digali pada sekitar tahun 417 M itu sekarang adalah Kali Bekasi.Panjang penggalian saat itu diketahui sekitar 6112 tombak panjangnya (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.

B. Situs BuniAwal Peradaban Bekasi Abad 2 Masehi Dari  Kerajaan Pasir Sagara
Kerajaan Pasir Sagara adalah kerajaan pertama yang ada di Bekasi bukan kerajaan Taruma Nagara yang berdiri abad ke 4-7 masehi sedangkan pasir sagara di perkirakan berdiri sejak abad ke 2 masehi namun nama raja pertama pendiri kerajaan ini belum diketahui. Kerajaan Pasir Sagara  sezaman dengan Kerajaan Salakanagara berpusat disekitar Banten dengan rajanya Dewawarman I,  kerajaan Argabintapura  dengan pendirinya Prabu Swetalimansakti adikandung Dewarman I yang berpusat di Cianjur,kerajaan Aki Sugiwanca dari Kerajaan Jampang Manggung berpusat di daerah Cianjur dan konon menurut pantun  Sunda berjudul  Ngadeugna Negara Pajajaran dan Pakujajar telah berdiri  kerajaan pertama dinusantara sekaligus ditanah sunda  di abad ke 1 yaitu kerajaan Kuta Tambaga yang berpusat di  Karawang dengan pendirinya Aki Lutung tak lain adalah kaka kandung dari Aki Tirem mertua dari raja Dewawarman I dari kerajaan Salakanegara. Namun literasi sejarah bukti adanya kerajaan Pasir Sagara di Bekasi belum jelas masih harus ada penelitian yang lebih otentik agar bisa membuktikan bahwa pernah ada kerajaan pada abad ke 2 berdiri di Bekasi.
Perjalanan sejarah Bekasi telah dimulai sejak lama. Para ahli bahkan memperkirakan peradaban di salah satu kabupaten Jawa Barat tersebut dimulai sejak sebelum masa Kerajaan Tarumanegara di abad ke 2 masehi yaitu kerajaan Pasir Sagara .Sedangkan  kerajaan Tarumanagara berdiri pada abad 4 sd 7 masehi . Tarumanagara berada di Bekasi pada masa raja Purnawarman memindahkan ibu kota nagara dari Tarumanagara ke Sundapura sekitar wilayah Karawang – Bekasi pada pada tahun 395 Masehi . Raja Purnawarman pun berkuasa dari tahun 395-434 Masehi . Hal ini   dibuktikan dengan ditemukannya hasil hipotesa  penelitian arkeolog situs sejarah yang disebut Situs Buni bahwa situs buni adalah peninggalan dari kerajan Pasir Sagara dan bisa diasumsikan kerajaan pertama di Bekasi bukan Tarumanagara melainkan Pasir Sagara kerajaan yang berdiri pada abad ke 2 masehi.
Menurut pendapat ahli antropologi dan sejarawan Betawi, Ridwan Saidi, Tarumanegara bukanlah kerajaan pertama yang ada di Bekasi, jauh sebelum itu ada Kerajaan Segara Pasir.Hal ini dibuktikan oleh adanya Situs Buni yang terdapat di sekitar wilayah kecamatan Babelan. Menurut Ridwan, sebelum Masehi, di tatar Pasundan ada 46 kerajaan kuno. Salah satunya adalah Segara Pasir itu yang mendirikan pusat pemerintahannya di daerah pesisir pantai utara Bekasi.Kebudayaan Kerajaan Segara Pasir juga dipengaruhi oleh Egypt Kuno (Mesir).Hal tersebut bisa dilihat dari manik-manik yang banyak ditemukan di sekitar Situs Buni.
Data-data yang dikumpulkan menyatakan bahwa situs Buni adalah kompleks pemakaman resi.Maka tidak mengherankan, jika sampai saat ini warga masih mudah menemukan sejumlah benda-benda purbakala, seperti manik-manik, mata tombak, perhiasan, dan tulang belulang. Bahkan, pada tahun 1950-1980-an, Situs Buni menjadi “surga” bagi para pemburu harta karun
Situs Buni terletak di Kampung Buni Pasar Emas, Desa Buni Bhakti, Kecamatan Babelan, Bekasi. Menurut salah seorang arkeolog, pada zaman sebelum Masehi,tercatat ada 46 kerajaan kuno di tanah Pasundan. Salah satunya adalah Kerajaan Segara Pasir yang diperkirakan meninggalkan warisan sejarah di pusat kebudayaan Buni.Kerajaan tersebut lebih tua dibandingkan Kerajaan Tarumanegara yang berkuasa pada abad ke-4 hingga abad ke-7.
Segara Pasir memiliki pusat pemerintahan di pesisir utara Bekasi.Jika Kerajaan Tarumanegara berdiri karena pengaruh budaya Hindu dari India, Kerajaan Segara Pasir justru dipengaruhi oleh kebudayaan Mesir kuno.Hal ini dibuktikan dengan artefak-artefak yang ditemukan di Situs Buni.Situs bersejarah tersebut banyak menyimpan manik-manik bernuansa Egyptian.

Artepak yang ditempukan disekitar situs buni diperkirakan peninggalan kerajaan pasir sagara
                Di Situs Buni juga ditemukan benda-benda arkeologi yang berasal dari zaman neolithikum, paleometalik, hingga masa kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat.Artefak zaman neolititikum memiliki ciri khas ukiran berupa anyaman keranjang dan duri ikan.Sedangkan tembikar yang berasal dari masa perundagian atau paleometalik memiliki bentuk yang lebih spesifik seperti cawan, periuk, kendi, tutup serta bandul jala, perhiasan, dan sebagainya.
Setelah diteliti, diketahui bahwa Situs Buni bukan merupakan situs sejarah kecil melainkan suatu kompleks kebudayaan yang cukup luas dengan cakupan sepanjang pantai utara Pulau Jawa.Karena itulah Situs Buni juga disebut Kompleks Kebudayaan Buni.Berbagai temuan yang ada menunjukan bahwa pusat kebudayaan tersebut telah berkambang sejak tahun 2000 SM.
Hingga saat ini Situs Buni masih menjadi ‘surga’ bagi para arkeolog.Baik peneliti maupun masyarakat sekitar masih sering menemukan artefak baru berupa perhiasan, gerabah, senjata, hingga fosil. Peninggalan-peninggalan sejarah itu kini disimpan di Museum Nasional, Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia, serta  Pusat Arkeologi nasional.

Benda-benda kuno dan pusaka yang ditempukan disitus buni

            Bila ingin melihat Situs Buni secara langsung, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi.Dari Jakarta pilih rute menuju Bekasi lewat Tol Lingkar Luar Jakarta (lingkar timur).Selanjutnya belok kiri ke Jalan Akses Marunda.Ikuti jalan tersebut hingga Jalan Marunda Makmur.Di perempatan terakhir belok kanan ke Jalan Tanah Baru.Anda tinggal masuk ke Jalan Pasar Bojong Lama Taruma yang menuju Buni Bhakti.
Berdasarkan asumsi masyarakat, di Bekasi Utara memang pernah berdiri sebuah kerajaan di abad ke 2 masehi, tetapi lolos dari radar sejarah dan lokasinya belum diketahui.Hal itu juga mendasari banyaknya jejak arkeologi seperti artepak benda-benda kuno yang ada di situs Buni.Dan perlu adanya hipotesis lapangan penelitian berkelanjutan agar sejarah peradaban Bekasi bisa terungkap dan dijadikan bahan referensi pengetahuan bagi pelajar khususnya dan masyarakat umum .Dan pemerintah Kabupaten Bekasi bisa menjaga situs warisan budaya sehingga bisa dilestarikan dan tidak hilang keberadaanya pemerintah dan masyarakat bahu membahu menjaga warisan budaya para leluhur kita ini dibumi nusantara.Sekian tulisan saya ini tentang peradaban pertama di Bekasi tentang keraajaan Pasir Sagara pada abad 2 masehi.Trimakasih !!!
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Agrabintapura
news.liputan6.com
perpustakaan.tanahimpian.web.
Buku Membongkar sejarah Karawang karya R Asep Sundapura

Komentar

  1. Coba telusuri lagi sejarah yang hilang di misteri kota sejarah megslitikum keramat batok, hutan soga dan balek lambang.

    BalasHapus

Posting Komentar