PEMANFAATAN SITUS SEJARAH RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO SEBAGAI OBYEK WISATA PENDIDIKAN (KAJIAN PENDIDIKAN IPS PADA SMP DI KECAMATAN RENGASDENGKLOK KABUPATEN KARAWANG)
PEMANFAATAN SITUS SEJARAH RUMAH PENGASINGAN
SOEKARNO SEBAGAI OBYEK WISATA PENDIDIKAN
(KAJIAN
PENDIDIKAN IPS PADA SMP DI KECAMATAN
RENGASDENGKLOK KABUPATEN KARAWANG)
Utilization Of
History Sites Soekarno Housing As A Tourism Education Object
(IPS Education
Study At SMP in Rengasdengklok District Karawang Regency)
Oleh:
Ahmad Fauzi1, Hermanto2, Yoga Candra Maulana3
1Mahasiswa S1
Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Islam “45” Bekasi
2&3Dosen
Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Islam “45” Bekasi
Email: Ahmadfauzi1933@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keberadaan situs ini sudah
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang berbasis obyek wisata pendidikan
pada SMP di wilayah Kecamatan Rengasdengklok dalam kajian pendidikan IPS .
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan yaitu
deksriptif kualitatif dengan pendekatan
survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode survei
(menggunakan quesioner) , wawancara
mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
keberadaan Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno ini sudah dimanfaatkan
dengan baik oleh para guru dan siswa/siswi pada SMP di wilayah Kecamatan
Rengasdengklok sebagai sumber belajar . Namun masih terkendala terhadap
pengelolaan dan fasiltas yang ada pada
obyek situs sejarah tersebut dikarenakan situs sejarah ini sudah dimanfaatkan
tetapi belum sebagai wisata hanya sekedar sumber belajar. Situs sejarah ini
perlu adanya penambahan fasiltas terutama dibidang pendidikan serta sarana dan
prasarana umum lainnya di perbaiki dan tentunya sistem pengelolaannya ditata
kembali, agar situs ini berkembang sebagai obyek wisata yang tentunya menunjang sebagai media
pembelajar sejarah/IPS yang berbasis sebagai obyek wisata pendidikan untuk para
siswa/siswi dan guru .
Kata Kunci : Pemanfaatan, Wisata
Pendidikan, Pendidikan IPS
ABSTRACT
This research was conducted to find out how the
existence of this site has been utilized as a learning media based on education
tourism object in junior high school in Rengasdengklok sub-district in IPS
education study. This research is field research and the method used is
qualitative descriptive with survey approach, with data collection technique
using survey method (using quesioner), in-depth interview, and documentation
study. The results of this study indicate
that the existence of Soekarno Exile Homepage History Site has been used well
by teachers and students in junior high school in Rengasdengklok District as a
source of learning. But still constrained to the management and facilities that
exist on the object of historical sites is because this historical site has
been used but not as a tourist just a source of learning. This historical site
needs the addition of facilities especially in the field of education and other
public facilities and infrastructure in the repair and of course the management
system reorganized, so that this site develops as a tourist attraction of
course support as a media learner history / IPS based as an educational object
for students / student and teacher.
Keywords: Utilization, Educational Tour, IPS Education
PENDAHULUAN
Manusia
sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dengan segala sesuatu yang berbentuk
kemasyarakatan. Sebagai makhluk sosial sangat perlu untuk mempelajari,
memahami, dan menerapkan hal-hal sosial yang sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Dengan mempelajari ilmu-ilmu sosial kita dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat berinteraksi dan peka terhadap
lingkungan sekitar kita. Ilmu Pendidikan Sosial yang kita kenal sebagai mata
pelajaran di akademik ternyata sangat perlu kita kaji dan perdalam untuk bekal
kita dalam kehidupan ini. Ilmu sosial yang mencakup banyak hal seperti ekonomi,
geografi, sejarah, antropologi, dan sosiologi itu memuat banyak hal yang
membahas mengenai kehidupan di masyarakat.Dengan ruang lingkup yang sangat luas
itulah kita harus mengkaji satu persatu secara detail demi pemahaman kita
tentang ilmu-ilmu tersebut sehingga kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan
pemerintah Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
pengertian tersebut setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa
memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender. Pemerataan mutu
pendidikan yang berimbang akan membuat warga negara Indonesia memiliki
keterampilan hidup sehingga memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan
diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani yang dijiwai
nilai-nilai luhur Pancasila.
Salah satu
faktor yang turut menentukan hasil pendidikan adalah kualitas pembelajaran.
Kualitas pembelajaran antara lain ditentukan oleh interaksi pendidik dengan
peserta didik, dan lingkungan. Dalam pembelajaran, interaksi antara pendidik
dan peserta didik, merupakan upaya membantu peserta didik untuk menguasai
tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidik dapat berlangsung dalam
lingkungan, keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pada keluarga interaksi
pendidikan terjadi antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta
didik. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi diharapkan dapat
meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam segala aspek kehidupan khususnya
dibidang pendidikan dan pembelajaran.
Kabupaten
Karawang yang memiliki nilai sejarah
yang tinggi dikenal juga sebagai kota pangkal perjuangan, daerah ini juga
tercatat dalam buku pelajaran IPS SMP dan pelajaran Sejarah untuk SMA yaitu
salah satu tempat di Kabupaten Karawang menjadi saksi perjuangan para pendiri
bangsa untuk memerdekakan bangsa Indonesia yaitu di kenal dengan Peristiwa
Rengasdengklok yaitu sebuah alur cerita sejarah mengisahkan dua tokoh penting
bangsa Indonesia kala itu yaitu presiden pertama Indonesia ir. Soekarno dan
wakil presiden pertama Muhammad Hatta dalam peristiwa penculikan oleh golongan
muda ke Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
Peristiwa
Rengasdengklok menyisakan bangunan situs sejarah dimana dahulu Soekarno dan
Muhammad Hatta singgah dirumah tersebut. Rumah ini dimiliki oleh petani
Tionghoa yang bernma Djiaw Kie Siong yang sekarang dijadikan bangunan sejarah
di Kecamatan Rengasdengklok yang dikenal dengan Situs Sejarah Rumah Pengasingan
Soekarno . Karena adanya keterkaitan pelajaran dalam menjadi materi penting
dalam pengetahuan sejarah kemerdekaan Indonesia,yang sering dibahas oleh guru
dan para siswa dalam proses pembelajaran IPS untuk SMP ataupun Sejarah untuk
SMA.
Keberadaan
situs sejarah rumah pengasingan Soekarno sendiri sudah dijadikan bangunan cagar
budaya dan banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar bahkan para pelajar guna
mencari tau tentang sejarah peristiwa Rengasdengklok dahulu. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 bahwa cagar budaya berupa
benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan perlu dikelola oleh pemerintah
dan pemerintah daerah dengan meningkatkan peran serta masyarakat untuk
melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan cagar budaya. Pemanfaatan yang
dimaksud adalah pendayagunaan Cagar Budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya
kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya. Untuk itu,
pemanfaatan Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno dalam wisata pendidikan
kajian pembelajaran IPS untuk SMP juga
penting karena dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap sejarah melalui
peninggalan-peninggalan sejarah.
Proses
belajar mengajar harus diperbaharui agar peserta didik tidak jenuh dengan
proses belajar mengajar teralu monoton dikelas
yang dijelaskan oleh guru kepada peserta didik. Apa lagi pembelajaran
IPS untuk siswa/siswi SMP yang kajiaannya adalah sosial dan alam, banyak juga
disekitar lingkungan kita yang bisa digali untuk dijadikan media pembelajaran
dengan proses keluar kelas dan terjun kelapangan guna
mencari wawasan pengetahuan maka perlu adanya proses pembaharuan dengan
pembelajaran diluar seperti wisata pendidikan atau edutourism yang akan membuat
dunia pendidikan itu beragam dan bervariasi dalam proses pembelajarannya.
Adapun wisata pendidikan atau edutourism adalah program wisata yang memadukan
konsep pariwisata dengan pendidikan, menyajikan nilai-nilai pendidikan yang
diramu dalam paket-paket tourisme guna mewujudkan suasana pendidikan yang
menyenangkan dalam suatu perjalanan
wisata.Wisata sendiri Menurut Pendit (2002:16) mendefinisikan Wisata sebagai
kegiatan perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata.Wisata pada pengertian tersebu dapat disimpulkan bahwa pengertian wisata
lebih menekankan pada kegiatan yang dilakukan wisatawan dalam suatu perjalanan
pariwisata. Dalam suatu perjalanan pariwisata, wisatawan mengunjungi suatu
tempat sejarah, maka wisatawan tersebut dapat dikatakan melakukan kegiatan
wisata sejarah. Dalam artian kegiatan yang dilakukan adalah untuk menikmati
objek-objek bersejarah. Hal tersebut merupakan gambaran dari pengertian wisata
itu sendiri, apabila dijelaskan secara singkat wisata adalah suatu kegiatan
dalam suaut perjalanan pariwisata. Wisata
pendidikan disini yaitu salah satunya adalah melakukan kunjungan ketempat cagar budaya sebagai salah
satu kajian mata pelajar IPS untuk SMP misalnya seperti berkunjung kesitus
sejarah untuk mengimplementasikan pembelajaran IPS untuk siswa/siswa SMP
mengenal lebih dekat dengan bangunan cagar budaya situs sejarah
kemerdekaan sebagai wawasan ilmu
pengetahuan dan rasa kebangsaan membentuk rasa cinta tanah air atau rasa
nasioanalisme terhadap bangsa dan negara.
Berdasarkan
hasil penelitian, keberadaan situs sejarah rumah pengsingan Soekarno masih
sebagai sumber belajar belum dimanfaatkan sebagai wisata karena masih belum ada
sarana dan prasarana yang menunjang syarat dari obyek wisata secara umum perlu
adanya pengembangan dan penataan kembali obyek situs sejarah ini apabila ingin
dijadikan obyek wisata. Adapun Pariwisata Menurut Yoeti (2006:151),
kepariwisataan meliputi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan wisata,
pengusaha, objek dan daya tarik wisata, serta usaha lain yang terkait.
Pembangunan kepariwisataan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mengembangkan
dan memanfaatkan objek dan daya tarik wisata, yang terwujud antara lain dalam
bentuk keindahan alam, keberagaman flora dan faunan, tradisi dan budaya, serta
peninggalan sejarah dan purbakala. Pemanduan objek dan daya tarik wisata dengan
pengembangan usaha jasa dan sarana pariwisata, akan berfungsi meningkatkan daya
tarik wisatawan maupun pengembangan objek dan daya tarik wisata baru. Upaya
pengembangan tersebut perlu didukung oleh pengembangan prasarana yang memadai.
Adapun Menurut Yoeti (1996:9) tentang sarana dan prasarana dalam pariwisata
yaitu ;
1.
Sarana
Sarana
pariwisata adalah fasilitas yang terdapat di lokasi wisata yang difasilitasi
oleh pengelola pariwisata guna menarik ketertarikan wisatawan. Menurut Yoeti
(1996:9) macam – macam sarana kepariwisataan sebagai berikut :
a) Sarana
pokok, yaitu perusahaan – perusahaan yang sangat tergantung pada lalu lintas
wisatawan. Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan
pelayanan bagi kedatangan para wisatawan.
b) Sarana
pelengkap, yaitu fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemekian rupa
sehingga fungsinya dapat membuat para wisatawan lebih lama tinggal di tempat
itu, misalnya fasilitas olahraga.
c) Sarana
penunjang, yaitu fasilitas yang diperlukan para wisatawan yang berfungsi tidak
hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap tetapi yang lebih penting
adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uang nya di tempat itu,
misalnya night club, souvenir shop, casio dan lainnya.
2.Prasana
pariwisata
Prasarana (infrastructures) menurut Yoeti (1996:9)
adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian dapat
berbelanja dengan lancar. Sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan untuk
dapat memenuhi kebutuhannya. Prasarana dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut
:
a).
Prasarana umum yaitu antara lain seperti : jalan, air bersih, sarana
komunikasi,
penerangan listrik dan sebagainya.
b).
Prasarana ketertiban dan keamanan yaitu antara lain seperti : polisi, kantor
pos, apotik, rumah sakit atau klinik.
Adanya
fasilitas sarana dan prasarana dalam pariwisata juga harus didukung oleh
partisipasi wisatawan dan masyarakat sekitar. Partisipasi wisatawan dapat dalam
bentuk menjaga sarana dan prasarana yang tersedia dilingkungan wisata, tidak
merusak fasilitas yang ada di lokasi wisata. Sedangkan untuk masyarakat sekitar
dapat dalam bentuk menyajikan barang – barang yang dibutuhkan wisatawan,
seperti pelayanan akomodasi dan transportasi untuk menjelajahi destinasi
tersebut, penginapan, makanan, toko souvenir, dan sebagainya.
Adapun
syarat untuk dijadikan wisata pendidikan untuk menjawab dunia pendidikan di
sekitar Kecamatan Rengasdengklok tentunya harus bisa ditambahkan dengan
fasilitas dunia pendidikan seperti diorama, ruangan pemutaran film dan lain
sebagainya yang menunjang pendidikan . Banyak kendala apabila situs sejarah ini
dijadikan obyek wisata karena diantaranya status kepemilikan yang belum jelas
antara pihak kelaurga keturunan pemilik rumah anak, cucu dan cicit Djiaw Kie
Siong dan pemerintah tentang kejelasan status kemilikan bangunan situs sejarah
ini.
Wisata pendidikan adalah suatu kegiatan atau
perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga terdapat
aktivitas edukasi atau pendidikan didalamnya. Ada banyak kegiatan wisata
edukasi yang bisa di lakukan khususnya bagi anak-anak yang masih membutuh
pembelajaran akan dunia luar.Adapun apabila ingin dijadikan wisata tentunya keberadaan
situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini sangat berpotensi dijadikan obyek
wisata, karena situs sejarah ini sudah dikenal menjadi bangunan cagar budaya
umumnya. Menurut Pitana dan Diarta (2009:74),
pariwisata budaya dapat dilihat sebagai peluang bagi wisatawan untuk mengalami,
memahami, dan menghargai karakter dan destinasi, kekayaan dan keragaaman
budayanya. Pariwisata budaya memberikan kesempatan kontak pribadi secara
langsung dengan masyarakat lokal dan kepada individu yang memiliki pengetahuan
kusus tentang sesuatu objek budaya . Tujuannya adalah memahami makna suatu
budaya dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau melihat daftar yang ada
mengenai suatu budaya.Sumber daya budaya yang
bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata diantaranya d adalah bangunan
bersejarah, situs, monumen, museum , galeri seni, situs budaya kuno dan
sebagainya.
Hubungan
dengan kajian pendidikan IPS yaitu sangat bermanfaat keberadaan bangunan
sejarah ini karena banyak guru dan siswa melakukan kunjungan ke situs ini guna
untuk mencari informasi tentang wawasan pengetahuan sejarah kemerdekaan bangsa
Indonesia. Selain itu untuk mengimplemetasikan hasil pelajaran di kelas yang disampaikan oleh guru guna
siswa dapat mengetahui dan memahami apa yang disampaikan materi oleh guru
dikelas, materi yang berhubungan dengan situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno yaitu materi kelas VIII untuk SMP dengan tema materi sejarah yaitu
membahas tentang peristiwa Rengasdengklok ada keterkaitan tersendiri antara
keberadaan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno dan materi pelajaran SMP
tentang sejarah Peistiwa Rengasdengklok. Bukan itu saja pelajaran IPS mengkaji
tentang lingkungan dan manusia sumber belajar IPS bukan hanya di ruang kelas
tapi diluar kelas pun banyak sumber belajar IPS yang bisa di kaji oleh guru dan
siswa . Adapun menurut Supardi (2011:22) tentang ilmu sosial
mengatakan bahwa Ilmu Sosial pada dasarnya merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Dengan demikian ilmu sosial mempelajari
bagaimana hubungan manusia dengan manusia, dan bagaimana hubungan manusia
dengan lingkungannya.Ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang bermacam-macam.
Misalnya perilaku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain, baik pribadi
atau kelompok melahirkan ilmu sosiologi, perilaku manusia pada masa lalu,
melahirkan ilmu sejarah, perilaku manusia kaitanya dengan kejiwaan melahirkan
ilmu fsikologi, perilaku manusia kaitanaya dengan pemenuhan kebutuhannya
melahirkan ilmu ekonomi, dan sebagainya.
Pandangan menurut
Daldjoeni (1997 :23) rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan
oleh para ahli IPS atau social studies.
Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS
dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam
mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif
sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pantaslah apabila kajian IPS
sumber kajiannya adalah lingkungan dan manusia maka dari itu obyek belajarnya
pun bisa di aplikasikan diluar kelas dengan outing kelas salah satunya
berkunjung ke situs-situs sejarah diantaranya Situs Sejarah Rumah Pengasingan
Soekarno yang ada di kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang
Penelitan
ini bertujuan untuk menganalisis hasil persepsi dalam pandangan kepala
sekolah,guru IPS dan siswa SMP di sekitar Kecamatan Rengasdengklok tentang
keberadaan situs sejarah ini apabila dijadikan obyek wisata pendidikan guna
sebagai media belajar pelajaran IPS
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat untuk memberikan
informasi kepada pemerintah dan masyarakat agar bisa melestarikan bangunan
sejarah ini agar tidak hilang eksistensinya. Dan perlunya bangunan ini
dikembangkan menjadi obyek wisata sejarah dengan bernuansa pendidikan agar
keberadaan situs sejarah ini tidak hilang kelestarian nya dan tentunya
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
METODE
Tempat
penelitian ini berada di wilayah Desa Rengasdengklok Utara Kecamatan
Rengasdengklok Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan juli 2017 sampai bulan maret 2018. Penelitian
ini menggunakan metode Kualitatif deskriptif dengan pendekatan surveiinformasi
yang diperoleh di lapangan nanti akan dianalisis dalam bentuk tabulasi data dan
dibuat tabel presentasedengan rumus presentase(Jumlah Frekuensi×100/Populasi) .
Pengambilan
data penelitian ini mengunakan teknik wawancara dan angket (quesioner). Wawancara sendiri untuk
informan melibatkan kepala sekolah dan guru IPS di lima sekolah SMP di
Kecamatan Rengasdengklok diantaranya yaitu SMP Negeri 1 Rengasdengklok, SMP
Negeri 2 Rengasdengklok, SMP Negeri 3
Rengasdengklok, SMP Islam Rengasdengklok dan SMP Islam Alfurqon Rengasdengklok
. Adapun penentuan responden untuk populasi dan sampeluntuk dalam penelitian
ini ditentukan berdasarkan teknik area
probability sample (sampel wilayah) yaitu teknik sampling yang dilakukan
dengan mengambil wakil dari wilayah dalam populasi. Sampel yang diambil menggunakan perhitungan rumus Dixon dan
B.Leach dalam Tika (2005:25) yaitu
berjumlah 60 sampel yang mewakili setiap siswa SMP dalam 1 sekolah diambil 12 siswa dalam jumlah 3606 dalam
populasi yang ada di lima SMP di sekitar
Kecamatan Rengasdengklok .
Analisis
data digunakan untuk derajat kepercayaan data dari hasil penelitian yang di
dapat di lapangan. Peneliti disini menggunakan deskriptif survei yaitu teknik
pemeriksaan keabsahan data. Menurut Tika (2006:4) Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif karena dapat mengungkapkan suatu
permasalahan dan fenomena sebagaimana dilapangan. Penelitian deskriptif lebih
mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya
mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang diberikan interprestasi
atau analisis. Metode deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang masalah yang berhubungan dengan analisis persepsi siswa, guru ips dan
kepala sekolah terhadap keberadaan bangunan situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno yang dihubungkan dengan pelajaran IPS yaitu sebagaimana ada manfaatnya
situs tersebut terhadap pembelajaran IPS bagi siswa SMP di kecamtan
Rengasdengklok .
Dalam
penelitian ini, analisis data yang didapat dilapangan dianalisis dibuat
deskriptif dijabarkan secara narasi lalu ditambah mengunakan tabulasi data
sebagaimana untuk melengkapi data tersebut .Analisis data mengunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan survei .
HASIL PEMBAHASAN
Lokasi
situs sejarah rumah pengasingan Soekarno secara geografis terletak pada posisi06°
09' 377" LS dan107° 17' 415" BT BT. Untuk lebih mempermudah
mengetahui lokasi penelitian, maka penulis sajikan dalam bentuk gambar seperti
yang terdapat pada gambar berikut.
Gambar 1. Peta lokasi
penelitian (Desa Rengasdengklok Utara)
Lokasi Situs Rumah Pengasingan Soekarno sekarang yaitu
terletak di Dusun kalijaya Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok
Kabupaten Karawang. Di sebelah selatan rumah, seberang jalan kampung berupa
kebun dan belakang rumah merupakan area persawahan. Sedangkan di sebelah barat
dan timur merupakan rumah penduduk Lokasi sekarang ini merupakan lokasi baru.
Adapun. Desa Rengasdengklok Utara memiliki luas
wilayah 400 Ha (Hektar) dengan batas wilayah administrasi sebagai berikut:
a.
Sebelah Utara : Desa Kertasari
b.
Sebelah Selatan : Desa Rengasdengklok
Selatan
c.
Sebelah Barat : Sungai Citarum Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi
d.
Sebelah Timur : Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta
Untuk
data peneltian sendiri di ambil lima sekolah SMP di Rengasdengklok diantaranya
SMP Negeri 1 Rengasdengklok, SMP Negeri 2 Rengasdengklok, SMP Negeri 3
Rengasdengklok, SMP Islam Rengasdengklok, dan SMP Islam Alfurqon
Rengasdengklok. Karena SMP ini berada di wilayah Kecamatan Rengasdengklok
dimana lokasi situs berada. Untuk Mengetahui secara jelas bisa dilihat peta
persebaran SMP di sekitar situs sejarah rumah pengasingan Soekarno;
Gambar2. Peta Persebaran
SMP di Sekita Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di Kecamatan
Rengasdengklok
1. Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno
Yang melatarbelakangi peristiwa Rengasdengklok yaitu
sebuah peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok akibat perbedaan
pendapat antara golongan muda dan golongan tua dalam memproklamasikan
kemerdekaan sehingga terjadi sebuah penculikan atau pengasingan Ir. Soekarno dan
Muhammad Hatta ke Rengasdengklok oleh golongan muda. Peristiwa Rengasdengklok
terjadi pada tanggal 15 Agusuts 1945 tengah malam, bertempat di Laboratorium
Mikrobiologi di Penggasaan Timur. Yaitu aksi sekelompok pemuda diantaranya
ialah : Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lain-lain yang mempimpinnya ialah
Chairul Shaleh, maksud untuk menyingkirkan Soekarno-Hatta ke luar kota yaitu ke
daerah Rengasdengklok, sebuah kota Kewadaaan di Pantai Utara Kabupaten Karawang
dan tempat kedudukan sebuah Cudan (Kompi) Tentara Peta.
Tugas ini dilaksanakan oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih. Golongan pemuda
ini tetap mendesak agar diproklamasikan kemerdekaan dengan segera, yaitu
keesekoan harinya pada tanggal 16 Agustus 1945. Sedangkan golongan tua
menekankan masih perlu diadakannya rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) sebagai persiapan. Karena perbedaan pendapat ini golongan
pemuda memutuskan akan memaksakan kehendaknya kepada Sukarno-Hatta keluar kota.
Sebagai keputusan Baperpi, Kebun binatang Cikini. Dan pada saat itu juga pada
sore harinya Ahmad Subardjo, seorang generasi tua menyusul ke Rengasdenklok
untuk mengusahakan pengembaliaan Soekarno-Hatta. Setelah Ahmad Subardjo
memberikan jaminan bahwa selambat-lambatnya keesokan harinya Soekarno-Hatta
sudah akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok yang dikenal sebagai
penculikan Soekarno dan Muhammad Hatta ke Rengasdengklok meninggalkan sebuah
bangunan sejarah yaitu sebuah situs rumah sejarah tempat waktu pengasingan Soekarno-Hatta
ke Rengasdengklok, sebuah bangunan rumah milik petani keturunan Tionghoa yang
dikenal dengan babah Kisong atau yang bernama asli Djiaw Kie Song. Disinilah menjadi saksi
sejarah lahirnya kemerdekaan Indonesia, sehingga rumah Djiaw Kie Song dijadikan
sebuah Cagar Budaya Situs Sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Adapun lokasi
bangunan rumah Djiaw Kie Siong yang lama dulu berada di sisi tanggul Sungai
Citarum Saat itu, banjir sering melanda daerah bagian Utara Karawang, terutama
pada musim hujan. Aliran air sungai yang tidak terkendali mengakibatkan
beberapa bagian wilayahnya tergerus erosi . Karena khawatir rumahnya tergerus
Sungai Citarum, pada tahun 1957 Djiau Kie Siong memindahkan bangunan rumahnya
ke lokasi rumah yang lama. Sementara lokasi rumahnya yang lama, kini sudah
berada ditengah aliran sungai Citarum.
Disisi kiri dan kanan rumah ada beberapa rumah
tetangga walaupun berjauhan, sedangkan di halaman depan perkarangan dibatasi
dengan tanggul Sungai Citarum
(gili-gili), menyerupai benteng pertahanan yang panjang membentang setinggi
10-15 meter. Dari tempat itu ke Dari tempat itu ke Markas Peta kira-kira, 50
meter hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Situs Sejarah Rumah pengasingan Soekarno sebagai obyek
wisata yang dimiliki Kabupaten karawang
ini dijadikan aset sejarah bangsa Indonesia dalam mengenang peristiwa
kemerdekaan sebelum proklamasi dibacakan yaitu peristiwa Rengasdengdklok sebuah
peristiwa penculikan Soekarno-Hatta Ke Rengasdengklok.
Djiaw Kie Siong adalah pemilik rumah di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, tempat Bung Karno dan Bung Hatta diinapkan oleh para pemuda (Adam Malik, Chaerul Saleh, Sukarni) yang menculik mereka dan menuntut
agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan segera. Di rumah ini pula naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia dipersiapkan dan ditulis.
Gambar 3. Foto Djiaw Kie
Siong
2.
Pemanfaatan
Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno
Situs
Sejarah Rumah pengasingan Soekarno sendiri dikenal sudah menjadi salah
satu obyek wisata di Kabupaten
Karawang. Letak aksebilitas ke lokasi situs ini sangat mudah aksesnya pun mudah
karena banyak transportasi umum yang bisa dijumpai apabila ingin berkunjung
kelokasi bangunan situs sejarah ini. Situs sejarah rumah
pengasingan Soekarno menjadi wisata
sejarah bagi pengunjung yang ingin mencari tahu informasi atau menambah wawasan
pengetahuan sejarah bangsa dahulu dalam sejarah kemerdekaan Indonesia menjelang
proklamasi. Waktu oprasional kunjungan situs sendiri
yaitu pukul 08:00 sampai 17:00 hari senin sampai minggu, dan yang paling ramai
berkunjung di hari libur sabtu dan minggu dengan jumlah kunjungan mencapai
kurang lebih 100 orang di hari kerja yaitu berjumlah 50-30 orang yang
berkunjung ke bangunan sejarah situs rumah Soekarno ini jumlah pengunjung ini
bisa dilihat di buku tamu yang ada di bagian ruang depan di rumah pengasingan
Soekarno ini. Saat rumah tersebut dibangun,
bangunan rumah tersebut merupakan bangunan paling bagus dibanding bangunan
rumah penduduk lainnya. Sebagai besar bahan bangunannya terbuat dari kayu
pilihan. Atap bangunan nya (suhunan) berbentuk memanjang. Ruang dalam
bangunan tersebut terbagi dalam tiga
bagian . Ruang paling depan dibiarkan terbuka semacam pendopo. Disana terdapat
balai-balai tempat berangin-angin penghuninya.
Gambar 4. Halaman Depan Rumah
Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno sering kali
dijadikan media pembelajaran. Situs ini sangat bermanfaat bagi pelajaran di
sekitar wilayah Kecamatan Rengasdengklok Khususnya dimana situs ini dijadikan
media belajar para peserta didik dalam memahami materi dikelas dan dilihat
secara langsung dengan praktek kunjungan atau disebut dengan outing kelas atau edutourism (wisata pendidikan).
Adapun untuk pelajar sendiri banyak yang berkunjung
kesitus ini dimana mereka mencari tahu tentang informasi sejarah dalam materi
pelajaran , dimana situs ini berhubungan dengan materi pelajaran Peristiwa
Rengasdengklok dalam mata pelajaran Sejarah di SMA maupun IPS di SMP. Bangunan
situs sejarah ini sering dijadikan obyek wisata pendidikan dimana guru sering
kali membawa siswa/siswi berkunjung ke bangunan situs sejarah ini.
Ruang tengah dibagi menjadi tiga bagian. Disisi
kiri-kanan dijadikan ruang tidur. Bagian tengah merupakan ruang yang lebih
luas. Seperti halnya rumah-rumah orang Tionghoa pada umumnya, ruang ini selain
tempat menerima tamu sekaligus menjadi altar tempat persembahan kepada
leluhurnya. Di dinding atas meja altar terdapat foto Djiaw Kie Siong dalam
ukuran besar.
Gambar 5. Ruangan Tengah
Gambar 6. Kamar Presiden
Soekarno Sebelah Kanan
Gambar 7. Kamar Wakil
Presiden Muhammad Hatta Sebelah Kiri
Ruang paling
belakang merupakan dapur dan kamar mandi. Airnya berasal dari sumur. Dulu
keluarga Djiau Kie Siong memasak dengan menggunakan kayu bakar . Akan tetapi
bangunan , bagian belakang sudah banyak berubah , Hanya bagian depan yang tetap
dipertahankan.Ketika bangunan ini dijadikan situs budaya dan dibuka untuk umum
untuk dijadikan obyek wisata sejarah ,mulai ditambahkan bangunan gapura selamat
datang rumah pengasingan Soekarna tidak jauh dari rumah berjarak 50 meter dari
rumah , dan di depan rumah ditambahkan ornamen plang gapura dengan tulisan
17-08-1945 yang mengartikan tahun proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia
.Karena situs bangunan sejarah ini masih belum begituh berkembangan maka
fasilitas nya pun belum banyak mendukung
untuk dijadikan wisata hanya saja tempat ini di manfaatkan sebagai obyek wisata
sejarah dan wisata pendidikan yang ingin
mengetahui wawasan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dulu pasca proklamasi.
Gambar 8. Gapura Pintu Masuk
Gang
Gambar 9. Gapura Pintiu Masuk
Rumah
Pemanfaatan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno
sendiri dari segi fasilatas belum
terlalu dimanfaatkan karena belum banyak terfasiltasi sarana dan prasarana
serta belum jelasnya pengelolaan. Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di
urus oleh cicit dari pemiliki rumah tersebut yaitu cicit dari Djiaw Kie Siong,
status bangunan sejarah ini kepemilikian nya masih dimiliki oleh keluarga jadi
sulit untuk bisa dikembangkan hanya sebatas bangunan yang bisa dimanfaatkan
tapi tidak bisa dikembangkan sebagai obyek wisata.
Situs sejarah rumah pengasingan ini masih minim
fasiltas dari segi tempat parkir belum
memadai, MCK, tempat solat serta tempat beristirahat seperti kedai makanan
belum terlalu terfasiltasi masih sangat sederhana. Adapun biaya masuk ke
bangunan situs sejarah rumah pengasingan ini gratis atau seikhlasnya dimana
sebelum kita masuk kedalam kita menjumpai kaleng uang dimana sebagai tanda
partisipasi pengunjung.
Situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini
dimanfaatkan dengan baik maka sebagai masyarakat Indonesia turut andil dalam
menjaga exsistensi keberadaan situs sejarah di Indonesia dengan cara ikut serta
melestarikannya dan menjaga dalam bentuk bangunan situs sejarah ini dijadikan
obyek wisata yang berorientasi ke wisata pendidikan serta wisata sejarah secara
umumnya.
- Persepsi Kepala Sekolah, Guru IPS dan Siswa Terhadap Keberadaan Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno
di Jadikan Obyek Wisata Pendidikan Dalam Kajian Pendidikan IPS.
Bangunan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno
sangat bermanfaat terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan IPS untuk SMP
dan sejarah untuk SMA. Dimana situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini
selalu dikaitkan dalam materi yang ada dipelajaran Sejarah ataupun IPS yaitu
pembahasan materi tentang Peristiwa Rengasdengklok. Situs Sejarah rumah pengasingan Soekarno di
Rengasdengklok sering kali dijadikan obyek pembelajaran siswa dan guru terhadap
materi belajar pembahasan Peristiwa Rengasdengklok . Dimana siswa
diarahkan oleh guru untuk melihat secara
langsung bangunan sejarah ini guna sebagai pemahan materi , dengan
mengunjungi peninggalan sejarah maka
dari itu siswa akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sejarah yang dipelari dikelas.
Persepsi guru dan siswa sendiri tentang keberadaan
Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno ini sangat beragam dimana situs ini
dijadikan obyek wisata pendidikan khususnya dalam kajian pendidikan IPS untuk
SMP di sekitar wilayah Kecamatan Rengasdengklok.Karena situs ini bermanfaat
dalam media belajar tetapi belum termanfaatkan secara maksimal maka dari itu
adanya berbagai persepsi dari berbagai sumber, adapun hasil penelitian ini dipokuskan dalam ruang
lingkup pendidikan yaitu Kepala sekolah atau guru kurikulum, Guru IPS, dan
Siswa.
a.
Menurut Kepala Sekolah
Kunjungan kepada bangunan situs sejarah rumah
pengasingan Soekarno sering kali di programkan dalam bentuk outing kelas dimana
siswa dan guru berkunjung ke tempat-tempat edukasi diantaranya situs sejarah rumah
pengasingan Soekarno yang memiliki sumber pengetahuan kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Rumah Pengasingan Soekarno apabila dijadikan wisata
pendidikan idealnya yaitu diperbaharui dalam fasilitas ditata sedekemian
rupa seperti tempat-tempat pengunjung dibuat
senyaman mungkin memiliki fasiltas lengkap
tanpa merusak bukti sejarah sejarah itu sendiri . Kalaupun menyakut
pendidikan harus mencangkup dunia pendidikan seperti bisa dijadikan museum
dilengkapi deorama dan auditorium menerangkan sejarah peristiwa Rengasdengklok
dalam riwayat kemerdekaan.
b.
Menurut Guru IPS
Nilai-nilai pelajaran IPS yang bisa diambil dari situs
sejarah rumah pengasingan Soekarno yaitu dua tokoh bangsa yaitu Soekrno dan
Hatta serta golongan muda seperti Sukarni, Yusuf Kunto ,Wikana, Chairul Saleh
dan yang lainnya, yang tergolong dalam golongan muda mereka berambisi semangat
dalam kegigihnya ingin segera
memerdekakan bangsanya dari situ dapat
dipelajari dan dipahami mengandung nilai patriotisme dan nasionalisme serta dua
figur dua sosok tokoh bangsa yaitu Soekarno dan Hatta memiliki peran sangat
penting dalam kemerdekaan Indonesia mereka bersemangat dan tak kenal takut demi memerdekakan bangsanya bisa diambil
pelajaran dari dua karakter bangsa ini yaitu sikap optimis, perjuangan, pengorbanan
serta semangat nasionalisme yang tak pernah luntur untuk bangsanya sehingga
bisa memotivasi rasa nasionalisme kepada
peserta didik ketika berkunjung kesitus sejarah rumah pengasingan ini melihat
jejak perjuangan para tokoh bangsa dahulu serta semangat para pahlawan dalam
berani berjuang demi lepas dari cengkraman penjajah yaitu kermerdekaan bangsa
Indonesia untuk rakyat Indonesia.
c.
Menurut Siswa SMP
Tabel 1.Pengetahuan Keberadaan
Situs Sejarah Rumah Soekarno
No
|
Bentuk Pertanyaan
|
Jawaban Siswa
|
Presentase
|
1
|
Apa anda mengetahui tentang
keberadaan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ?
|
ya (51)
|
85%
|
2
|
Apa yang ada ketahui tentang situs
sejarah rumah pengasingan Soekarno
?
|
bangunan sejarah (59)
|
99%
|
3
|
Darimana anda mengetahui tentang
situs sejarah Soekarno ?
|
Buku (39)
|
65%
|
4
|
Apakah anda pernah berkunjung
kesitus sejarah rumah pengasingan Soekarno ?
|
Pernah (45)
|
75 %
|
5
|
Apa tujuan anda berkunjung kesitus
sejarah rumah pengasingan Soekarno ?
|
Belajar (45)
|
75%
|
6
|
Dengan siapa anda berkunjung kesana
?
|
Teman (29)
|
48 %
|
Jumlah
|
268
|
100
|
Sumber :Penelitian 2018
Tabel 2.Persepsi siswa
terhadap pemanfaatan situs
sejarah rumah
pengasingan Soekarno
No
|
Bentuk
Pertanyaan
|
Jawaban
Siswa
|
Presentase
|
1
|
Situs sejarah rumah pengasingan Soekarno merupakan tempat
bersejarah yang penting utuk dijaga dan dilestarikan
|
Sangat Setuju (49)
|
81 %
|
2
|
Generasi muda perlu mengetahui sejarah bangsanya. Kita
harus melestarikan dan menjaga
bangunan sejarah agar tetap terjaga keberadaanya
|
Sangat Setuju (45)
|
75 %
|
3
|
Situs sejarah
rumah pengasingan Soekarno dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata pendidikan.
|
Sangat Setuju (29)
|
48 %
|
4
|
Sekolah dapat memanfaatkan situs sejarah rumah
pengasingan Soekarno sebagai objek belajar
|
Sangat Setuju (33)
|
55 %
|
5
|
Situs sejarah rumah pengasingan Soekarno adalah
memiliki arti penting untuk mengenal
sejarah bangsa
|
Sangat Setuju (39)
|
65 %
|
6
|
Mengenal situs sejarah rumah pengasingan Soekarno
berdampak terbentuknya rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda
|
Setuju (33)
|
55 %
|
Jumlah
|
273
|
100
|
Sumber:
Penelitian 2018
Tabel 3. Hubungan kajian IPS dengan situs
sejarah rumah pengasingan Soekarno
No
|
Bentuk
Pertanyaan
|
Jawaban
Siswa
|
Presentase
|
1
|
Belajar IPS tidak harus didalam kelas bisa diluar
kelas seperti mengaitkan konsep IPS dengan sarana edukasi yaitu situs sejarah
rumah pengasingan Soekarno
|
Setuju (30)
|
50 %
|
2
|
Belajar IPS lebih menyenangkan dengan mungunjungi
tempat bersejarah seperti situs sejarah Rumah Pengasingan Sukarno di
Rengasdengklok
|
Setuju (30)
|
50 %
|
3
|
Siswa harus bisa mengenal lingkungan sekitar diluar kelas
|
Setuju (39)
|
65 %
|
4
|
Dampak mengunjungi situs sejarah akan meningkatkan
minat belajar terhadap pelajaran IPS.
|
Setuju ( 31)
|
51 %
|
5
|
Situs Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno adalah
bangunan sejarah yang sangat penting
terhadap sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dan selalu ada dibuku
pelajaran IPS.
|
Sangat Setuju (29)
|
48 %
|
6
|
Materi belajar tentang Pengetahuan Sejarah harus bisa
dihubungkan langsung dengan keberadaan situs-situs sejarah yang ada di
Indonesia.
|
Sangat Setuju (29)
|
46 %
|
Jumlah
|
188
|
100
|
Sumber:
Penelitian 2018
Kita
bisa melihat dari tabel diatas dari
hasil jawaban qusioner siswa tentang pandangan siswa dari 5 sekolah SMP yang
ada di wilayah Kecamatan Rengasdengklok terhadap kajian IPS yang dihubungkan dengan
pemanfaatan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini dijadikan media
belajaran pembelajaran IPS. Siswa datang
berkunjung ke situs sejarah rumah pengasingan Soekarno yaitu tujuannya
untuk belajar dan mencari informasi
tentang sejarah bangsa Indonesia .Maka dari itu situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno bermanfaat bagi proses pembelajaran siswa dalam memahmi materi belajar
di kelas.
Pada
dasarnya, siswa dan guru IPS sebenarnya menginginkan pembelajaran IPS dengan memanfaatkan situs sejarah pengasingan
Soekarno di Rengasdengklok, karena
rumah peninggalan sejarah ini sangat mempunyai peran dalam materi peristiwa
Rengasdengklok sudah seyogyanya rumah ini benar-benar dijadikan wisata
pendidikan terfasiltasi tentunya situs
sejarah ini di bidang pendidikan dimana mendukung dibuat sebagai media pembelajaran untuk IPS SMP, karena
bangunan situs sejarah ini sangat bermanfaat di wilayah Rengasdengklok terhadap
pendidikan khususnya. .
Situs sejarah rumah pengasingan Rengasdengklok ini
dijadikan media pembelajaran IPS dalam obyek wisata pendidikan tentunya akan
saling terhubung dalam efektifitas antara materi yang disampaikan oleh guru
dikelas dan pengamatan langsung berkunjung ke lokasi situs sejarah. Dari
kunjungan itu akan memperoleh informasi tentang sejarah peristiwa
Rengasdengklok yang akan menambah wawasan pengetahuan siswa tentunya.Pelajaran
IPS sendiri tentunya memiliki kewenangan untuk dikembangkan sedemikian rupa
sesuai dengan kebutuhan siswa, lingkungan, guru dan tingkat satuan pendidikan
itu sendiri sehingga sejarah dapat dikembangkan dengan sangat luas dalam bentuk
pembelajarannya.
Bangunan rumah ini sejatinya sudah termanfaatkan oleh
sekolah-sekolah yang ada diwilayah Rengasdengklok tetapi masih belum dimanfaatkan secara
Maksimal. Adapun hasil dari analisis dari penelitian ini sendiri yaitu ada
beberapa faktor terhadap pemanfaatan bangunan sejarah ini yaitu :
a. Perlu adanya penambahan fasiltas apabila situs
sejarah ini dijadikan obyek wisata pendidikan. Fasilatas yang perlu ditambahkan
diataranya yaitu penambahan sarana yang berkaitan dengan dunia pendidikan agar
terfasiltasi dalam kunjungannya kesitus ini dan tambahan sarana umum lainnya
yang bersakutan dengan fasiltas tempat wisata.
b. Dari segi pengelolaannya yang belum baik karena masih
belum jelas pengelolaan apabila situs
sejarah ini dijadikan obyek wisata karena masih hanya sekedar sukarela yang
diurus dan dijaga oleh pihak keluarga pemilik rumah.
c. Upaya yang harus dilakukan apabila
situs sejarah ini dijadikan obyek wisata
maka dari hal itu harus diadakan kerja sama oleh pemerintah dan pihak keluarga
, dengan hal itu maka situs sejarah ini akan berkembang dan berpotensi besar
sebagai wisata sejarah khususnya di wilayah kecamatan Rengasdengklok juga
Kabupaten Karawang dalam dunia
pendidikan .
Wisata pendidikan ini akan menjadi efektifitas
terhadap eksistensi pengenalan dan kelestarian
bangunan situs sejarah ini karena situs sejarah ini dijadikan media
pembelajaran . Selain aktivitas guru, faktor yang juga menjadi bagian dalam
interaksi belajar mengajar di lapangan adalah aktivitas siswa. Aktifitas siswa
dalam proses interaksi belajar mengajar ini dapat dilihat dari perhatian siswa
tersebut, keaktifannya dalam bertanya, mencatat maupun dalam mengerjakan tugas
terutama laporan akhir. Baiknya dampak pembelajaran siswa pada obyek
pembelajaran dengan menggunakan situs sejarah ini tentunya akan berdampak
positif terhadap perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah itu
sendiri. Yaitu akan melahirkan nilai-nilai perjuangan seperti rasa
nasionalisme, patriotisme dan tentunya rasa cintah tanah air terhadap bangsa
dan negaranya
KESIMPULAN
Berdasarkan
dari hasil penelitian mengenai Pemanfaatan situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno sebagai obyek wisata pendidikan (kajian pendidikan IPS di SMP
Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang) maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1.
Kondisi situs sejarah rumah pengasingan Soekarno di
Rengasdengklok dalam kaitannya pemanfaatan
situs tersebut sebagai sumber belajar sudah layak untuk dijadikan
sebagai sumber belajar. Karena bangunan situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno memiliki nilai historis yang tinggi dalam sejarah kemerdekaan
Indoensia serta keterkaitan materi yang
terkandung didalamnya yaitu yang ada di
buku pelajaran sejarah maupun IPS yaitu materi pelajaran Peristiwa
Rengasdengklok.
2.
Persepsi kepala sekolah terhadap pemanfaatan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno
dijadikan obyek wisata pendidikan. Bentuk pemanfaatan situs sejarah sebagai
sumber belajar yang sudah dilaksanakan di SMP di wilayah Kecamatan
Rengasdengklok yaitu dengan cara outing dimana sekolah-sekolah SMP di
wilayah Kecamatan Rengasdengklok selalu memprogramkan kunjungan ke luar kelas
dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran di kelas dengan lingkungan sekitar
khusunya diwilayah Kecamatan Rengasdengklok salah satunya berkunjung kesitus
sejarah rumah pengasingan Soekarno yang
selalu dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tinggal obyek situs sejarah ini
dikembangkan lagi menjadi obyek wisata khusunya wisata pendidikan karena
keberadaan situs sejarah ini tentunya sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan
di wilayah Kecamatan Rengasdengklok
3.
Persepsi guru IPS terhadap pemanfaatan situs
sejarah rumah pengasingan Soekarno dijadikan media pembelajaran dalam bentuk
wisata pendidikan yaitu manfaat yang diperoleh dari situs sejarah ini dalam
proses pembelajaran IPS yang menggunakan situs bangunan sejarah sebagai media
pembelajaran yaitu sangat begituh banyak manfaatnya diantaranya apabila siswa
berkunjung ke bangunan situs sejarah, siswa dapat mengambil pelajaran yaitu
menambah keyakinan terhadap materi, melihat kontruksi bangunan membandingkan
bangunan dulu dan sekarang dari segi estetika dan intruktur. Bukan itu saja
siswa dapat mengetahui sejarah singkat
tentang keberadaan situs-situs sejarah yang ada didaerah setempat. Guru pun setuju
apabila keberadaan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran dalam bentuk obyek wisata pendidikan hanya ada
beberapa masalah yaitu sebuah kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pemanfaatan situs sejarah
rumah pengasingan Soekarno yaitu kurangnya terfasilitasi media pendukung dalam proses pembelajaran terutama
minimnya fasilitas belajar yang berorientasi terhadap pendidikan .
4.
Persepsi siswa terhadap pemanfaatan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno
dijadikan obyek wisata pendidikan. Sebagai sumber belajar siswa sudah banyak
mengetahui keberadaan situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini dan banyak
juga yang berkunjung untuk sekedar bermain ataupun belajar mencari wawasan
pengetahuan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari lima sekolah SMP
masing-masing siswa berpandangan bahwa apabila situs sejarah ini dijadikan
media belajar mereka sangat setuju karena sangat membantu mereka dalam memahami
materi yang telah disampaikan dikelas oleh guru. Dan lagi hubungan dengan
kajian pendidikan IPS apabila obyek wisata situs sejarah ini jadi bagian
pembelajaran IPS, dimana pendidikan IPS sendiri mengkaji fenomena sosial dan
lingkungan.Siswa pun bisa lebih kritis dengan cara memahami obyek belajar
diluar kelas dalam bentuk wisata sehingga proses belajar mengajar tentunya bisa
menyenangkan .Dari situ siswa lebih bisa
memahami materi di kelas dan sangat menambah pengetahuan mereka dalam
pembelajaran IPS tentunya dalam materi sejarah Perisitiwa Rengasdengklok dan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia .
Saran
Saran
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi
guru, diharapkan lebih maksimal lagi dalam pelaksanaan pemanfaatan situs
sejarah sebagai sumber belajar sehingga situs ini dapat termanfaatkan dalam
pendidikan sebagai media pembelajaran.
2. Bagi
sekolah, diharapkan lebih mendukung lagi pelaksanaan pemanfaatan situs sejarah
sebagai sumber belajar agar keefektifan yang diharapkan dapat tercapai dalam
proses pembelajaran.
3. Bagi
siswa, diharapkan lebih fokus dan serius dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis wisata pendidikan dengan memanfaatkan situs sejarah rumah pengasingan
Soekarno sebagai sumber belajar.
4. Bagi
pemerintah dan pihak keluarga pemilik rumah pengasingan Soekarno bisa menjalin
kerjasama dalam meningkatkan eksistensi situs sejarah ini dijadikan obyek
wisata. Dikembangkan lagi dengan cara membangun fasiltas terutama yang
mendukung dunia pendidikan serta sarana dan prasarana umum. Dan seharusnya
sistem manajemen pengelolaannya
dirapihkan dan ditata kembali agar situs
sejarah ini bisa termanfaatkan dengan baik yaitu lebih berpotensi sebagai obyek
wisata unggulan di Kabupaten Karawang
yang berbasis wisata sejarah serta sebagai sumber belajar yang bisa dijadikan
wista pendidikan karena situs sejarah rumah pengasingan Soekarno ini memiliki
nilai historis yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
UCAPAN
TERIMAKASIH
Dalam
penulis penelitian ini, penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang
dimiliki, sehingga bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihakbaik secara
moral, spiritual maupun material sangatlah membantu penulis dalam menyelesaikan
dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1.
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani kepada penulis.
2.
Keluarga besar penulis terutama orangtua
yang telah memberikan dukungan baik berupa moril dan materi, do’a, semangat,
motivasi, kasih sayang dan kepercayaan.
3.
Bapak Jaka Waluya.,M.Pdselaku dekan FKIP
Universitas Islam ’45 Bekasi yang telah mengijinkan saya untuk dapat
mempersembahkan skripsi ini .
4.
Bapak Dr.Hermanto.,M.Pd.,MM selaku dosen
pembimbing pertama dan Bapak Yoga Candra Maulana.,M.Pd selaku ketua Jurusan
pendidikan geografi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing ke dua yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan penelitian iniyang dengan sabar
memberikan bimbingan, masukan, nasihat serta motivasi selama penyusunan Tugas
Akhir.
5.
Bapak dan ibu Dosen Geografi FKIP
Universitas Islam “45” Bekasi yang telah banyak memberikan dorongan , bimbingan
dan membekekali penulis dengan ilmu pengetahuan sehingga terselesaikan
penelitian ini.
6.
Seluruh staf dan karyawan FKIP UNISMA
Bekasi, terimakasih bantuannya secara teknis dan perizinan.
7.
Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang telah
memberiijin dalam proses penelitian
8.
Para guru dan Kepala Sekolah SMP di Wilayah
Rengasdengklong Sudah banyak membantu dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
A.Yoeti., H
Oka., 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Bandung:Angkasa
_________________
2006. Ilmu Pariwisata Sejarah,
Perkembangan, dan Prosfeknya, Jakarta : PT. Perca
N.
Daljoeni.1997. Dasar-Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial Untuk Mahasiswa (IKIP) dan Guru Sekolah lanjutan.
Alumni. Bandung
Supardi.
2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Ombak
Pitana, I
Gede. dan Diarta, I Ketut Surya, 2009. Pengantar
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi
Tika,
H.Pabundu.2005, Metode Penelitian
Geografi, Bandung: Bumi Aksara
Undang -
Undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
kedian Soekarno mejadi salah satu tempat wisata dan manjadi penginggalan sejarah.
BalasHapushttps://www.bolavita.ltd/laga-big-match-april-2019/