Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Gede Via Putri Cianjur Jawa Barat




                                          dok.Pendakian Sunrise alun-alun Surya kencana


Sebuah perjalanan dan petualangan dimana ketika saya singgah disuatu tempat disitu menemukan pelajaran berharga sebuah ilmu yang tak bisa saya dapatkan dikelas. Pelajaran itu adalah pengalaman, dan sejati hakikat ilmu pengetahuan adalah sebuah petualangan dimana dahulu para ilmuan seperti  Magalhaend melakukan expedisi untuk menguji hipotesanya tentang bumi itu bulan, Kristoforus Kolumbus penemu benua Amerika pada 12 Oktober 1492, Amerigo Vespucci seorang ahli pembuat Peta dari Itali dan masih banyak lagi para ilmuan sekaligus petualang ulung lainnya.  Untuk itu , menguji pengetahuan dan dasar teorinya mereka berpetualang keberbagai tempat mencari hal-hal baru agar sebuah teorinya bisa diperkuat dengan cara uji hipotesa melalui sebuag petualang atau dikenal expedisi.

“Dunia itu seluas langkah kaki, jelajahi, dan jangan pernah takut melangkah, hanya dengan itu kits bisa mengerti kehidupan  dan menyatu dengannya – Soe Hoe Gie-

Dalam tulisan ini saya akan membahas sedikit karakteristik gunung gede , mulai dari flora dan fauna serta deskristif tentang jalur pendakian gunung gede itu sendiri.
   Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung gede berada di ketinggin 2958 Mdpl dengan status aktif tergolong jenis Startovolcano terakhir meletus pada Maret 1957 . Gunung Gede termasuk jenis type gunung  Api Strato atau Kerucut.. Kerucut ini terbentuk karena materi letusan gunung berapi merupakan campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif.
Gunung Gede ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan savana. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia
                               Dok.Pendakian  Papan Pemberitahuan Wilayah Konservasi
Adapun jenis flora dikawasan hutan konservasi gunung GedePangrango  ini yaitu jenis-jenisnya seperti tumbuhan berbunga, tumbuhan obat, paku-pakuan, lumut, tumbuhan dilindungi, tumbuhan dilindungi. Salah satunya tumbuhan yang sering di jumpai di jalur pendakian gunung gede yaitu Anggrek Hutan sebagai tumbuhan jenis bunga adapn dikategorikan tumbuhan besar seperti meranti , akasia dan tumbuhan lainnya yang hidup di hutan Tropis yang banyak di jumpai di wilayah  hutan Indonesia laiinya.
Sedangkan jenis Fauna yang bisa dijumpai dikawasan hutan konservasi  gunung GedePangrango ini yaitu jenisnya seperti jenis primata, Owa, Surli, Lutung Jawa, Moyet Ekor panjang dan Kukang , Jenis Karnivora Besar macan tutul atau kumbang.
Sedangkan yang menjadi satwa Aicon di Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).\
Ketika kita beruntung kita bisa menjumpai berbagai jenis fauna yang langka ketika kita dalam perjalanan dalam jalur pendakian.Jalur pendakian gunung gede sendiri yaitu ada tiga jalur via Putri 6 KM (Cianjur), Cibodas 12 Km (Cianjur), dan Salabintana  14 KM (Suka Bumi).Jalur exsotic yang paling banyak dilalui para pendaki yaitu jalur lintar antara naik Via Putri dan Turun Via Cibodas karena bisa banyak mendapatkan obyek wisata sepanjang perjalanan karena via cibodas sendiri adalah kawasan wisata Cibodas disitu kita bisa melewati obyek wisata Telaga biru, Curug Cibereum, Kadang Badak/Kadang batu, Pemandian Air Panas, Alun-alun Surya Kencana dan Puncak dan Kawah Gunung Gede.
Saya sendiri ketika itu traking memilih jalur Putri (cipanas) karena jarak nya tidak begitu jauh dan medan nya cukup bersahabat untuk pemula seperti saya yaiutu jarak perjalanan menuju alun-alun Surya Kencana 6 KM sekitar 8 jam perjalanan untuk pemula untuk sampai di alun-alun Surya Kencana.  Pendakian kita mulai di Pos Jaga Gunung Putri (1.450 m.dpl), melewati perladangan, kemudian kita melewati hutan pinus yang merupakan Hutan Produksi yang dikelola oleh KPH PERHUTANI Cianjur dimana kita akan menyeberangi sungai kecil. Medan mulai sulit dan terjal, selanjutnya kita akan memasuki hutan tropika, dan pada ketinggian 1.850 m.dpl, kita sampai di Tanah Merah, dimana akan kita jumpai sebuah Pos Penerangan Taman Nasional Gede-Pangrango yang sudah tidak terpakai.

Di perjalanan kita melewati Legok Lenca (2.150 m.dpl) dan Buntut Lutung (2.300 m.dpl), serta akan menemui dua buah pondok masing-masing di Lawang Seketeng (2.500 m.dpl) dan di Simpang Maleber (2.625 m.dpl). Jalur mulai curam di sekitar Lawang Seketeng ini, dan Simpang Maleber terdapat simpangan jalan ke kiri, tetapi kita harus mengambil jalur lurus untuk menuju Alun-alun Surya Kencana.
                                            Dok.Pendakian Pos 3 Buntut Lutung
Dari Simpang Maleber kita terus mendaki, sampai mencapai sebuah pondok di Alun-alun Timur (2.800 m.dpl). Kemudian kita akan melewati padang rumput dan padang Bunga Edelweis Jawa Alun-alun Surya Kencana.Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Biasanya para pendaki sebelum ke puncak kawah Gunung gede untuk istirahat yaitu beristirahat untuk bermalam camp di Alun-alun Surya kencana . Kondisi cuaca di sekitaran alun-alun Surya kencana sendiri ketika saya camp itu cukup bersahabat . Yang harus diperhatikan apabila mendirikan tenda di alun-alun surya kencana diusahakan jangan diarea tengah karena itu berbahaya  karena angin lembah itu sangat dingin dan menusuk kulit mengakibatkan rawan terkena Hipotermia karena suhu tubuh menurun dan temperatur udara dingin . Dan yang paling ditakuti apabila terjadi badai itu juga berbahayai. Udara di puncak gunung ketika malam dingin walaupun siang harinya cerah yaitu diakibatkan setiap 100 meter ketinggian temperatur udara turun 0,5 derajat  celcius dan oksigen di ketinggian kurang atau menipis apalagi ketika malam dimana tumbuhan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida secara tak langsung tumbuhan dan manusia berebut oksigen dan tak jarang ketika malam kita sering mengalami sesak napas apabila keadaan tubuh drop ini juga berpotensi kena Hipotermia , di ajurkan ketika malam hari di puncak gunung jangan bersandar di bawah pohon atau duduk di bawah pohon itu beresiko. Lain cerita ketika siara hari udara begituh segar ketika kita hirup karena tumbuhan mengeluarkan oksigen dan menghirup karbon dioksida.
                              Dok.Pendakian View alun-alun Surya kencana
Adapun cerita rakyat tentang atau mitos tentang nama Surya Kencana sebagai nama lokasi pelataran luas yang ada di kawasan puncak gunung Gede yaitu Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakancana. Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd. Aria Wira Tanu I, pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabenenya adalah bangsa jin, masih bermukim di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.
Konon banyak pengalaman para pendaki ketika malam menjelang terdengar suara kuda atau lonceng berarti itu Raden Surya Kencana datang ke alun-alun beserta para prajrulitnya wallahualam. Pantangan yang harus kita taati ketika mendaki gunung gede yaitu tidak boleh berkata sompral , berprilaku sombong atau takabur, jangan sebarangan memetik atau perusak tumbuhan, jangan buang air kecil/besar sebarangan. Walaupun kita berada di alam yang tidak ada peraturan secara tertulis dan fasiltas yang ada dikota kita harus menghormati alam dengan cara beradab sopan santun tata krama harus dijaga ketika kita ada dialam apabila alam sudahmenegur bukan 1,2 orang manusia yang terkena teguran puluhan atau ratusan jiwa manusia bisa kena imbasnya melalui teguran alam yang dasyat yaitu bencana, Maka dari itu ketika kita mendaki di gunung mana saja harus bisa jaga diri dan belajar melestarikan alam hormat kepada alam dan bersyukur selalu atas ciptaanya yang telah tercipta melalui keindahan yang nyata yang tak sadar kita nikmati  yang patut selalu kita syukuri atas lukisan alam yang indah yang telah di ciptakan Allah SWT.amiin..
Jadilah Manusia yang pandai bersyukur atas nikmat yang telah diberikan ..
Mencintai dan melestarikan alam adalah tugas kita sebagai manusia .perlulah kita merawat dan melestarikannya. Dari kita untuk kita demi alam yang tetap terjaga kelestariannya..



                                          Dok. Pendakian Puncak Gunung Gede 2958 mdpl
Sumber
Perjalanan Pendakian Gunung Gede Warcot Adventure Pendaki Malas 15-16-17 Juni 2018
Kang.Fauzi Ahmad


























Komentar